NEW YORK-- American Airlines induk AMR Corp meminta hakim yang menangani kasus kebangkrutannya untuk menyetujui merger senilai US$11 miliar dengan US Airways Group Inc untuk membentuk operator pengangkut terbesar di dunia.
Hakim Kepailitan AS Sean Lane di Manhattan dijadwalkan pada 27 Maret untuk mempertimbangkan apakah menyetujui perjanjian diajukan Jumat (22/2). Merger akan berakibat pada rencana kebangkrutan yang sebelumnya tak diusulkan.
"Kombinasi dari dua maskapai penerbangan akan menghasilkan nilai terbaik bagi seluruh stakeholder," kata American Airlines dalam berkas yang diajukan, sebagaimana dikutip Bloomberg.
American Airlines dan US Airways mengumumkan merger minggu lalu. US Airways mulai mengupayakan kesepakatan itu pada Januari 2012, kurang dari 2 bulan setelah AMR mengajukan kebangkrutan.
Perusahaan gabungan itu akan beroperasi dengan nama American Airlines. CEO US Airways Doug Parker akan menjadi CEO dari perusahaan gabungan, sementara CEO AMR Tom Horton akan menjadi chairman dalam pertemuan tahunan pertamanya.
Perjanjian, yang didukung kreditur dengan tagihan sekitar US$1,2 miliar, dapat dihentikan oleh perusahaan jika merger belum disempurnakan pada 14 Oktober.
American Airlines mengatakan batas waktu itu dapat diperpanjang sampai 13 Desember di bawah kondisi tertentu. Adapun batas waktu untuk mengajukan keberatan terhadap merger adalah 15 Maret.