Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMPOR GULA: Indonesia belum butuh

JAKARTA--Indonesia belum membutuhkan impor gula hingga empat bulan ke depan. Pasalnya, stok gula konsumsi nasional mencapai 839.000 ton.

JAKARTA--Indonesia belum membutuhkan impor gula hingga empat bulan ke depan. Pasalnya, stok gula konsumsi nasional mencapai 839.000 ton.

Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan mulai Februari 2013 pabrik gula di Sumatra sudah akan produksi. Dengan demikian, stok gula awal tahun tidak perlu dikhawatirkan.

"Pada akhir tahun lalu, stok gula mencapai 839.000 ton. Dengan angka ini, bisa untuk empat bulan ke depan. Di Sumatra, Februari ada pabrik gula yang mulai produksi. Jadi, untuk konsumsi, saya yakin paling tidak gula kristal putih tidak perlu ada tambahan impor," ujarnya usai menghadiri rapat dengan Dewan Gula Indonesia (DGI) di Gedung Kementerian Pertanian, Rabu (30/1/2013).

Bahkan, dia juga optimistis, stok 839.000 ton tersebut bisa mencukupi kebutuhan konsumsi gula nasional hingga musim giling yang akan datang, Mei 2013.

Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia PTPN XI (APTRI) Arum Sabil justru gelisah mengenai keberadaan stok berlebih itu. Menurutnya, adanya kelebihan stok menunjukan adanya ketidaksinkronan antara pasokan dan kebutuhan konsumsi sehingga dapat merugikan harga jual gula petani.

"Sekarang kita lihat, 2013 ada stok gula 1 juta ton. Ini berarti ada persoalan supply dan demand, dan akan menjatuhkan harga gula petani, akhirnya akan banyak pabrik gula yang tutup," ujarnya usai menghadiri rapat yang sama.

Adapun awalnya pemerintah menargetkan produksi gula nasional tahun lalu mencapai 2,7 juta ton, tetapi angka tersebut direvisi menjadi 2,5 juta ton. Adapun realisasi mencapai 2,58 juta ton.

Sementara itu, realisasi rekapitulasi impor gula mencapai 3,38 juta ton yang terdiri atas impor gula kristal mentah untuk industri gula rafinasi, gula kristal mentah untuk diolah menjadi gula kristal putih, gula kristal mentah untuk industri MSG, gula kristal rafinasi, dan gula kristal putih.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Martin-nonaktif
Sumber : Rika Novayanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper