Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN EKONOMI: Konsumsi tetap jadi penggerak

JAKARTA--Konsumsi tetap menjadi motor pertumbuhan ekonomi utama yang diandalkan Indonesia. Prospeknya dinilai cerah seiring meningkatnya jumlah kelas menengah dan meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat Indonesia.Bambang P.S. Brodjonegoro, Plt.

JAKARTA--Konsumsi tetap menjadi motor pertumbuhan ekonomi utama yang diandalkan Indonesia. Prospeknya dinilai cerah seiring meningkatnya jumlah kelas menengah dan meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat Indonesia.

Bambang P.S. Brodjonegoro, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, mengatakan konsumsi domestik menciptakan basis pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kalau di Indonesia konsumsi itu otomatis menciptakan pertumbuhan ekonomi 4%-4,5%. Tapi dengan syarat inflasi terjaga," ujarnya seusai acara Can the Consumer Economy Keep Indonesia Out of Trouble, Rabu (30/1/2013).

Bambang menuturkan selama ini konsumsi selalu tumbuh di atas 5% per tahun. Pada 2012, konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh 4,8%-5,0%, sedangkan pada 2013 pertumbuhannya diproyeksi mencapai 4,9%.

"Kalau lebih dari 5% itu terlalu berat, bisa overheating. Jadi 5% itu natural dengan income per kapita dan PDB yang terus naik," tuturnya.

Konsumsi, kata Bambang, masih memberikan kontribusi yang dominan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari target pertumbuhan ekonomi 6,3% pada 2012 lalu, kontribusi konsumsi domestik diproyeksi mencapai 2,0-2,76%.

"Konsumsi masih jadi tulang punggung perekonomian. Tapi kontribusinya bisa tersusul investasi kalau investasi tumbuh di atas 10% dan FDI masuk seperti sekarang," katanya.

Dalam APBN 2013, target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8% diharapkan berasal dari kontribusi konsumsi domestik 2,71%, konsumsi pemerintah 0,55%, ekspor-impor neto 0,55%, dan PMTB atau investasi 3,03%. 

Untuk menjaga konsumsi, imbuhnya, daya beli dan tingkat inflasi harus terus dijaga. Langkah konkretnya a.l. menaikkan batas pendapatan tidak kena pajak (PTKP) menjadi Rp24 juta-30 juta/tahun dan menjaga tingkat inflasi di bawah 5%.

"Sekarang ekonomi kita sudah mantap di sisi konsumsi. Sekedar pertumbuhan minimal sudah terjamin. Tapi supaya bisa di atas 5% atau di atas 6% ini perlu investasi dan ekspor," ujar Bambang.(msb)



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Martin-nonaktif
Sumber : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper