Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SAFEGUARD TEPUNG: Produksi Golden Grand Mills Naik 15%

JAKARTA – Kapasitas terpakai Golden Grand Mills, produsen tepung terigu nasional, meningkat menjadi 95% sejak penerapan bea masuk tindakan pengamanan sementara tepung terigu impor.Direktur Utama PT Golden Grand Mills Sunardi Theophilus mengatakan

JAKARTA – Kapasitas terpakai Golden Grand Mills, produsen tepung terigu nasional, meningkat menjadi 95% sejak penerapan bea masuk tindakan pengamanan sementara tepung terigu impor.

Direktur Utama PT Golden Grand Mills Sunardi Theophilus mengatakan utilisasi pabrik sebelum penerapan safeguard rata-rata hanya 80%. Hanya menjelang Ramadan, utilisasi bisa mencapai 100% dari kapasitas penggilingan gandum sebanyak 216.000 ton per tahun.

Kenaikan itu seiring peningkatan permintaan setelah terigu impor kesulitan masuk ke Indonesia karena terbebani bea masuk 5% plus BMTP sementara sebesar 20%.

“Dengan penerapan safeguard, memang ada peningkatan utilisasi karena ada replacement terigu impor oleh terigu kita. Masih sedikit sih, antara 90%-95% karena ini kan butuh waktu. Safeguard ini kan baru satu bulan lebih,” katanya, Selasa (29/1).

Dengan tindakan sementara itu pula, pabrik tepung gandum yang beroperasi di Cilegon, Banten, itu saat ini mampu menjual produk di titik impas (break even point) sebesar Rp130.000 per zak berisi 25 kg.

Sebelumnya, Golden Grand terpaksa menjual produk di bawah biaya produksi, yakni Rp125.000 per kg untuk mengimbangi terigu impor yang dijual murah.

“Ada perbaikan harga walaupun margin-nya masih tipis,” tuturnya.

Sunardi menuturkan terigu impor memang masih masuk ke pasar domestik, tetapi dalam jumlah sedikit yang merupakan realisasi dari kontrak yang diteken 2-3 bulan sebelum penerapan BMTPS mulai 5 Desember 2012.

Sebelumnya, Asosiasi Eksportir Produk Gandum, Kacang-kacangan dan Minyak Sayur Turki menyampaikan eksportir Turki berhenti mengapalkan terigu ke Indonesia sejak penerapan BMTPS.

Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan, Golden Grand menambah silo untuk menyimpan gandum sebanyak 4 unit dengan kapasitas masing-masing 5.000 ton.

Saat ini, perusahaan patungan Turki-Indonesia itu memiliki 5 unit silo dengan kapasitas total 25.000 ton. “Dua bulan lagi selesai dibangun dan kami akan memiliki 9 unit silo,” tuturnya. (bas)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper