Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT APEC 2013: RI Sampaikan Dua Isu Terkait Ketahanan Pangan

JAKARTA – Indonesia akan menyampaikan dua isu berkaitan dengan ketahanan pangan dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pasific Economic Cooperation (KTT APEC) 2013 di Bali pada Oktober.
 
Menteri Pertanian Suswono menyampaikan dua isu itu mencakup peningkatan produksi dan penanganan pascapanen di tengah maraknya konversi lahan, perubahan iklim volatilitas harga komoditas.
 
 “Seperti Indonesia yang dihadapkan pada persoalan itu (ketahanan pangan) karena kita menghadapi perubahan iklim dan persoalan lahan yang semakin langka karena terjadi konversi lahan yang begitu banyak,” katanya seusai membuka First Senior Officials Meeting Asia Pasific Economic Cooperation (SOM I APEC) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (25/1).
 
SOM I merupakan rangkaian kegiatan persiapan menuju KTT APEC yang berupaya merumuskan mekanisme pelibatan peran swasta dalam APEC.
 
Suswono menekankan perlunya penanganan yang tepat di sisi produksi (on farm) dengan penggunaan benih unggul, pengaturan jarak tanam (sistem jajar legowo), pemupukan berimbang antara organik dan nonorganik serta penanganan hama penyakit.
 
Penanganan pascapanen juga perlu diperhatikan mengingat tingkat kehilangan (losses) yang masih tinggi, yakni 10% dari hasil panen. Menurutnya, perlu penggunaan alat mesin pertanian yang tepat sehingga losses dapat ditekan hingga di bawah 2%.
 
“Bisa Anda bayangkan, sekarang saja 10%. Kalau bisa dikurangi 5% saja, itu akan sangat meningkatkan produksi. Itu upaya yang akan kita share, termasuk kerjasama untuk benih unggul,” tuturnya.
 
Pihaknya berharap negara maju  memberikan semacam bantuan teknis kepada negara berkembang untuk mengatasi masalah losses yang tinggi.
 
Dia juga menginginkan anggota APEC dapat menindaklanjuti melalui rencana aksi (action plan) sebagaimana Asean+3 yang mampu merumuskan langkah konkret berupa cadangan beras bersama melalui program Asean+3 Emergency Rice Reserve (Aster).(faa)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Fahmi Achmad

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper