Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REALISASI PMA 2012 Naik 26,07% Jadi Rp221, triliun

Sebaran Realisasi PMA 2012

Sebaran Realisasi PMA 2012

Sektor

Pangsa

Pertambangan

17,3%

Transportasi, Gudang, Telekomunikasi

11,4%

Kimia & Farmasi

11,3%

Logam,  Mesin, Elektronik

10,0%

Lainnya

50,0%

Sumber: BKPM                
 


JAKARTA—Realisasi penanaman modal asing (PMA) sepanjang 2012 tercatat tumbuh 26,07% menjadi  US$24,5 miliar atau Rp221,0 triliun dan masih didominasi oleh investasi di sektor pertambangan.

Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri mengatakan investor asing lebih agresif dalam memanfaatkan momentum dan peluang investasi di Indonesia.

"PMA luar biasa besar. Kondisi yang kurang baik di Eropa dan Amerika Serikat mendorong capital masuk ke emerging market. Saat India dan China relatif turun, investor masuk ke Indonesia yang pertumbuhannya relatif tinggi," kata Chatib jumpa pers di kantor BKPM hari ini, Selasa (22/01/2013).

Berdasarkan sektornya, lanjut Chatib, pertambangan masih jadi sektor yang dominan. Namun, terjadi peningkatan PMA di sektor logam, mesin, dan elektronik.

Pada kuartal IV/2012, realisasi PMA terbesar ada di sektor logam, mesin, dan elektronik yang mencapai US$1,2 miliar atau 18,5% dari total realisasi PMA sepanjang kuartal IV/2012 yang mencapai US$6,31 miliar. Realisasi itu menggeser PMA di sektor pertambangan yang nilainya sebesar US$1,1 miliar pada kuartal IV/2012.

Peningkatan investasi di sektor logam, mesin, dan elektronik, imbuhnya, mengindikasikan akselerasi industri pendukung di Indonesia. Hal tersebut diharapkan dapat menopang industri nasional sehingga dapat mengurangi ketergantungan sektor industri hilir atas barang baku/penolong impor.

Dari total realisasi PMA sepanjang 2012 yang mencapai US$24,5 miliar, investasi asing paling banyak masuk ke sektor pertambangan US$4,3 miliar (17,3%), sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi US$2,8 miliar (11,4%), sektor industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi US$2,8 miliar (11,3%), serta sektor industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik US$2,5 miliar (10,0%).

Menurut Chatib, investor asing sudah sejak lama menanamkan modal di sektor tambang. Untuk itu, sulit untuk mengubah sektor tujuan investasi asing dengan seketika. Namun, anjloknya harga komoditas di pasar internasional membuat investor cenderung menunda rencana investasi di bidang pertambangan dan perkebunan.    (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper