Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANJIR JAKARTA: Pembangkit Muara Tawar ubah BBM

JAKARTA--Terendamnya pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Muara Karang membuat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) harus kembali menggunakan bahan bakar minyak (BBM) untuk memaksimalkan pembangkit di Muara Tawar dan Tanjung Priok.

JAKARTA--Terendamnya pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Muara Karang membuat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) harus kembali menggunakan bahan bakar minyak (BBM) untuk memaksimalkan pembangkit di Muara Tawar dan Tanjung Priok.

Suryadi Mardjoeki, Kepala Divisi BBM dan Gas PLN mengatakan kedua pembangkit tersebut masih membutuhkan BBM untuk mencukupi kebutuhan listrik saat beban puncak. Pasalnya, hingga kini pembangkit Muara Tawar  belum menggunakan gas terkompresi (compressed natural gas/CNG) dan pembangkit Tanjung Priok yang belum mendapatkan pasokan gas dari floating storage regafisication unit (FSRU) Teluk Jakarta.

"Pasti ada tambahan [penggunaan BBM] hanya saya belum menghitungnya. Karena yang di Muara Karang dikurangi," katanya di Jakarta, Senin (21/1/2013).

Suryadi mengungkapkan pihaknya akan mengurangi penggunaan BBM untuk pembangkit listrik pada Februari 2013 untuk mengkompensasi peningkatan penggunaan BBM pada Januari 2013. Dengan begitu target pengurangan penggunaan BBM untuk pembangkit listrik 2013 tetap dapat tercapai.

Sementara itu, Direktur Operasi PLN Jawa-Bali Ngurah Adnyana mengatakan PLTGU Muara Karang masih dapat memenuhi kebutuhan listrik sebagian wilayah Jakarta. Sebab hingga kini penggunaan listrik di sejumlah wilayah Jakarta belum mencapai beban puncaknya.

"Beban PLTGU Muara Karang kan juga turun, karena sebagian pengguna listriknya masih padam karena kebanjiran," ujarnya.

Dia menjelaskan pelanggan yang mendapat pasokan dari Gardu Induk Budi Kemuliaan dan Kebon Sirih umumnya menggunakan generator listrik pribadi untuk memenuhi kebutuhan listriknya untuk sementara. Sehingga, beban penggunaan listrik bisa tetap terjaga.

Menurutnya, BBM yang digunakan PLN nantinya tidak akan banyak meskipun harus mengoptimalkan pembangkit lain untuk menahan beban puncak penggunaan listrik. "Tidak terlalu banyak [penggunaan BBM], karena memang bebannya turun akibat sebagian pelanggan masih mengalami kebanjiran," tuturnya.

Seperti diketahui PLTGU Muara Karang ikut terendam air banjir dalam musibah banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta. Akibatnya, PLTGU itu hanya mampu menyuplai 400 mega watt (MW) dari kapasitasnya yang sebesar 1.500 MW.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Martin-nonaktif
Sumber : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper