JAKARTA – Suryo Bambang Sulisto, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Indonesia mengatakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15% awal tahun ini akan berdampak terhadap dunia usaha, khususnya UKM.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah harus mampu dalam meningkatkan efisiensi , daya saing , dan membantu mereka menciptakan situasi melalui kompensasi.
Dia mengatakan biaya birokrasi dan biaya-biaya yang lain seharusnya bisa diturunkan dan diberikan kompensasi.
“Biaya logistik kan parah. Mudah-mudahan, infrastuktur bisa diperbaiki sehingga biaya logistik yang tinggi itu bisa diturunkan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (17/1/2013).
Dia mengemukakan pemerintah kini tengah mengupayakan untuk mengurangi dampak dari kenaikan listrik dan kenaikan upah untuk membantu dunia usaha.
“Jadi kalo biaya [ TDL] naik [15%], incomenya juga harus naik. Ini yang harus kami pikirkan tidak hanya dari satu sisi saja tetapi dari sisi pengusaha harus dipikirkan bagaimana mengurangi dampak dari kenaikan listrik dan kenaikan upah untuk membantu dunia usaha,” paparnya.
Menurutnya, pemerintah bisa melakukan langkah-langkah efisiensi. Misalnya, PLN dapat memangkas biaya listrik dengan cara mengganti bahan bakar diesel dengan batu bara atau bahan bakar yang lain.
“PLN itu kan tidak efisien, biaya listrik memaki diesel [sehingga] semakin mahal. Jadi upaya untuk mengganti disel dengan batu bara, dengan bahan bakar yang lain, harus dipacu realisasinya,” jelasnya.(msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
