Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUMPUT LAUT: Jangan hanya jadi pemasok bahan baku

JAKARTA—Indonesia harus mengembangkan industri pengolahan rumput laut berstandar internasional lebih banyak, sehingga tidak hanya berperan sebagai pemasok bahan baku.

JAKARTA—Indonesia harus mengembangkan industri pengolahan rumput laut berstandar internasional lebih banyak, sehingga tidak hanya berperan sebagai pemasok bahan baku.

Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia  (ARLI) Safari Azis menyatakan riset, inovasi dan pengembangan produk yang lebih luas lagi sangat diperlukan.

Jadi, lanjutnya, dapat ditemukan variasi produk olahan yang dibutuhkan masyarakat, mulai dari makanan, kosmetika, hingga obat-obatan.

“Indonesia, termasuk di dalam wilayah Coral Triangle yang merupakan tempat yang cocok untuk budi daya rumput laut di wilayah pesisir,” ujarnya, Selasa (15/1/2013).

Menurut dia, prospek olahan rumput laut dalam negeri masih besar karena banyak industri yang membutuhkan masih banyak seperti pengolahan agar-agar  atau carrageenan sebagai bahan pengenyal, pengemulsi, pengental dan penjernih untuk bahan pencampur alami.

Safari menjelaskan banyak produk makanan dan minuman yang berbasis rumput laut, seperti di luar negeri terdapat lebih dari 500 jenis produk yang menggunakan komoditas itu.

“Banyaknya hasil olahan produk rumput laut seharusnya rumput laut dapat diserap lebih baik oleh pasar dalam negeri yang cukup besar,” ungkapnya.

Untuk itu, dia menambahkan perlu dibangun pasar olahan di dalam negeri yang lebih luas, selain mengekspor bahan baku dan produk olahan nasional yang memenuhi standar mutu internasional.

“Kami berharap dalam forum pertemuan pebisnis rumput laut, ilmuwan dan pengamat komoditas itu pada 21-26 April 2013 di Bali, Indonesia dapat menyerap inovasi dan teknologi mutakhir bagi pengembangan olahannya,” tutur Safari.

Demikian halnya dengan ilmuwan dari Indonesia dapat juga ikut terlibat dengan menampilkan hasil-hasil temuannya yang berhubungan dengan rumput laut. (msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Martin-nonaktif
Sumber : R. Fitriana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper