JAKARTA—Selama 2012 pemerintah melaksanakan pemeringkatan terhadap 55.516 koperasi atau mencapai sekitar 78,53% dari target utama pemeringkatan yang dicanangkan mencapai sekitar 70.000 unit dari keseluruhan 192.443 koperasi.
Pemeringkatan terhadap koperasi dilaksanakan Kementerian Koperasi dan UKM untuk menilai kondisi dan kinerja koperasi melalui sistem pengukuran objektif dan transparan serta ditetapkan dengan kriteria tertentu.
Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM, Setyo Heriyanto, mengemukakan sistem penilaian yang dilakukan sekaligus menggambarkan tingkat atau kualitas setiap koperasi. Program ini berjalan setiap tahun, namun pelaksanannya disesuaikan demean kemampuan APBN.
”Pencapaian koperasi berkualitas di atas rata-rata ditemukan pada 15 provinsi, dan provinsi lainnya masih berada di bawah peringkat kinerja koperasi di 15 provinsi yang menata kinerjanya dengan baik,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (15/1/2013).
Ke-15 Provinsi yang mampu menunjukkan kualitas kinerja koperasiinya di atas 75% sehingga mampu mendorong peningkatan jumlah koperasi berkwalitas. Ke-15 provinsi tersebut, Sumbar, Bengkulu,Lampung, Babel, Jateng, DIY, Jatim, Banten, Bali, NTB, NTT, Kalsel, Sulsel, Kalbar, Kalteng, Sultra, dan Gorontalo.
Menurut Setyo, daerah yang hanya mampu menunjukkan kinerja hingga 50% terdapat pada 9 provinsi, masing-masing Aceh, Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Jabar, Kalbar, Kalteng, dan Sulut. Sedangkan 9 provinsi lainnya , yakni Kepri, DKI Jakarta, Kaltim, Sulteng, Sulbar, Maluku, Malut, irian Jaya, dan Papua mempunyai kinerja 50%.(msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
