JAKARTA: Badan Pengatur Usaha Hulu Usaha Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi tahun ini tidak akan jebol.
Hal ini bila pemerintah melakukan penaikan harga BBM subsidi, bersamaan dengan dilakukannya distribusi secara tertutup.
"Ditambah pengendalian melalui IT bisa terlaksana. Maka tidak adak jebol," kata Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (15/1/2013).
Menurutnya, bila pendistribusian BBM subsidi dilakukan secara tertutup dengan penambahan sistem IT disetiap SPBU, maka bisa menghemat 1,5 juta Kilo Liter BBM subsidi.
Artinya, dari perkiraan kuota akan jebol sampai 48 juta KL, maka bisa ditahan sampai 46,5 juta KL.
Sementara, jika ditambah dengan menaikkan harga BBM subsidi, diperkirakan kuota tahun ini tidak akan jebol.
"Tepatnya berapa belum tahu, tapi pasti berkurang lagi," ujarnya. Adapun kuota BBM subsidi tahun ini sebesar 46 juta KL.
Sistem tertutup artinya pendistribusian bisa dimonitor oleh siapa saja yang menerima BBM subsidi itu.
Hal ini agar sasaran dan jumlahnya tepat sesuai dengan kuota yang disediakan.
Tahun depan, pemerintah membatasi pemakaian BBM subsidi hanya 46 juta Kilo Liter (KL), padahal berdasarkan perhitungan, kuota akan sampai pada angka 48 juta KL. (ra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel