Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA - Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia memulai penyelidikan tindakan pengamanan perdagangan atau safeguard measures atas importasi pengukur kilowatt hour yang diduga merugikan industri lokal.
 
Investigasi terhadap produk dengan nomor harmonized system (HS) 9028.30.10.00 dan 9028.90.90.00 itu dimulai hari ini, Jumat (28/12)
 
Ketua KPPI Bachrul Chairi mengatakan inisiasi dilakukan menyusul permohonan dari PT Mecoindo kepada pemerintah agar mengenakan safeguard atas importasi produk kwh impor berikut bagian dan aksesorisnya.
 
“Pemohon menyatakan telah mengalami kerugian serius atau ancaman kerugian serius yang diakibatkan oleh lonjakan jumlah impor barang dimaksud,” katanya dalam keterangan pers, Jumat (28/12).
 
Setelah melakukan penelitian terhadap permohonan itu, pihaknya memperoleh bukti awal tentang lonjakan jumlah impor barang dimaksud dan melihat indikasi awal mengenai kerugian yang dialami oleh pemohon akibat importasi.
 
KPPI mengundang seluruh pihak yang berkepentingan untuk memberikan tanggapan tertulis atas penyelidikan safeguard itu.
 
PT Mecoindo (Metering Company Indonesia) merupakan anak perusahaan Itron Inc, perusahaan penyedia teknologi solusi mutakhir untuk industri global energi listrik dan air yang berkantor pusat di Spokane, Washington, Amerika Serikat.
 
Berdiri pada 1984 dengan nilai investasi US$27.600, Mecoindo diakuisi oleh Itron Inc dari Grup Actaris pada April 2007.
 
Pabrik yang berlokasi di kawasan industri East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang, Bekasi, ini memiliki kapasitas produksi 3 juta meter listrik per tahun dengan manajemen pengelolaan dan operasional oleh 100% tenaga kerja Indonesia.
 
Mecoindo memasok kebutuhan pasar sekitar rata-rata 2,5 juta meter listrik per tahun, terutama untuk memenuhi kebutuhan PT PLN (Persero) dan pasar ekspor di seluruh dunia. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper