JAKARTA: Kementerian Pertanian gandeng United Nations Development Programme (UNDP) untuk membantu petani kelapa sawit independen (petani rakyat) untuk meningkatkan produktivitas sawit, karena selama ini produktivitas perkebunan sawit rakyat masih rendah rerata hanya 1,5 ton per hektare.President Coordiantor UNDP El-Mustafa Benlamih mengatakan kerja sama itu ditargetkan untuk petani rakyat (smallholders). Apalagi, total luas perkebunan kelapa sawit rakyat mencapai 40% atau 3,4 juta ha dari total perkebunan kelapa sawit di Tanah Air 8,9 juta ha."Kami fokus untuk membantu perkebunan kelapa sawit rakyat. Diharapkan dengan adanya bantuan ini, maka perkebunan sawit rakyat akan menjadi lebih efisien dan produktivitas dapat meningkat," ujarnya saat acara Sosialisasi Sustainable Palm Oil, Kamis (20/12/2012).Dia menjelaskan produktivitas perkebunan kelapa sawit milik rakyat di Indonesia masih rendah. Bahkan, lebih rendah jika dibandingkan dengan perkebunan rakyat di Malaysia. "Kita ingin memperbaiki produktivitas."Di sisi lain, Indonesia merupakan eksportir minyak kelapa sawit terbesar di dunia mencapai 17 juta ton.Mustafa menuturkan UNDP tidak akan memberikan dana langsung kepada petani sawit, tetapi bantuan itu diberikan dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan pemberdayaan agar petani lebih efisien dan produktivitas meningkat.Menteri Pertanian Suswono mengatakan kerja sama dengan program pembangunan PBB (UNDP) itu akan berlangsung selama 3 tahun."Proyek ini bisa mencakup petani sawit rakyat mandiri atau petani plasma," ujarnya.Mentan Suswono menuturkan alasan utama kerja sama itu, karena selama ini produktivitas perkebunan rakyat masih rendah. Dia menambahkan kerja sama itu penting bagi Indonesia sebagai produsen dan eksportir CPO terbesar di dunia.Proyek percontohan program itu akan dilakukan di Kalimantan Barat, Sumatra Selatran, dan Riau. (ra)
KEMENTERIAN PERTANIAN gandeng UNDP berdayakan Petani Sawit
JAKARTA: Kementerian Pertanian gandeng United Nations Development Programme (UNDP) untuk membantu petani kelapa sawit independen (petani rakyat) untuk meningkatkan produktivitas sawit, karena selama ini produktivitas perkebunan sawit rakyat masih rendah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yeni H. Simanjuntak
Editor : Basilius Triharyanto
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

18 menit yang lalu
Government’s Coal Export Duty Plan Sparks Industry Backlash
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

8 menit yang lalu
Ekspor Mebel ke AS Berisiko Anjlok hingga 50% Imbas Tarif Trump

15 menit yang lalu
Pemerintah Kaget Trump Kenakan Tarif 32%, RI Siap Negosiasi Kembali

22 menit yang lalu
Realisasi Anggaran Kemenkop Baru 38,85% pada Semester I/2025

36 menit yang lalu
DPR Sentil PU Buntut Eksekusi Proyek Infrastruktur Berjalan Lambat
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
