JAKARTA—PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bisa menghemat sekitar Rp 10 miliar per tahun sejak beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bunyu dengan kapasitas 2x1.000 kW.
Direktur Operasi PLN Indonesia Timur Vickner Sinaga mengatakan sejak dioperasikan Oktober 2012, PLTMG berkapasitas 2 x 1000 kW PLN Bunyu tidak lagi mengoperasikan pembangkit diesel berbahan bakar solar HSD. PLTMG Bunyu mendapatkan suplai gas dari Pertamina EP sebesar 0,3 MMbtu yang dapat memberikan kontribusi dan potensi penghematan penggunaan BBM sebesar Rp 10 miliar per tahun."Untuk mengurangi biaya operasional, PLN bekerja keras mengupayakan penggunaan sumber-sumber energi non BBM, termasuk gas untuk kistrik di pulau Bunyu ini. Secara ekuivalen, PLTMG ini dapat memberikan kontribusi untuk penghematan BBM sebesar Rp 10 miliar per tahun dari beroperasinya PLTMG Bunyu, " jelas Vickner dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (20/12).General Manager PLN Wilayah Kalimantan Timur Nyoman S. Astawa mengatakan seluruh warga Pulau Bunyu sudah terlistriki (rasio elektrifikasi 100 %).Pada 2013, rasio elektrifikasi 100 % juga dilakukan di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik dengan cara mengoperasikan PLTMG berkapasitas 8 MW di Sembakung dan menyalurkannya melalui kabel laut yang saat ini sedang dibangun PLN, yaitu Sembakung ke Pulau Nunukan dan dari Pulau Nunukan ke Pulau Sebatik. Adapun total panjang Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah (SKLTM) 28,5 kms.Pulau Bunyu, yang berada di Kalimantan Utara, sejak Kamis 20 Desember 2012 resmi mencatatkan sejarah menjadi pulau pertama di Indonesia yang 100% penduduknya telah menikmati layanan listrik. Prestasi PLN Bunyu dan PLN Area Berau yang berada dalam wilayah kerja PLN Wilayah Kalimantan Timur, mendapatkan pengakuan dan tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) No. 5749. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
