Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS WARALABA: Pemerintah Dituntut Buat Regulasi yang Fleksibel

JAKARTA—Pewaralaba meminta pemerintah lebih cermat melihat perkembangan tren bisnis sebelum mengeluarkan aturan yang sifatnya membatasi usaha.

JAKARTA—Pewaralaba meminta pemerintah lebih cermat melihat perkembangan tren bisnis sebelum mengeluarkan aturan yang sifatnya membatasi usaha.

Anang Sukandar, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia, mengatakan perkembangan bisnis cenderung dinamis, sehingga selalu ada hal baru sesuai keinginan pasar.

"Kami melihat pola pendekatan yang paling efektif ialah secara personal, bangun komunikasi lebih intensif," ujarnya kepada Bisnis hari ini, Senin (17/12/2012).

Dia memberi contoh, toko modern mengalami perubahan bisnis hingga menjadi convenience store. Tidak menutup kemungkinan, format restoran pun akan berkembang pada masa akan datang.

Setelah mengeluarkan aturan mengenai waralaba toko modern, Kementerian Perdagangan berencana membuat aturan serupa untuk franchise restoran.

Anang menilai sebelum mengeluarkan aturan harusnya sudah ada komunikasi secara intensif kepada pewaralaba agar tidak merugikan.

Dia menilai upaya pembatasan gerai milik pribadi   merupakan hal baik, hanya saja pemerintah kurang tepat dalam menerapkannya.

Pemerintah, sebenarnya bisa mengambil cara lebih persuasif saat pewaralaba mengajukam surat tanda pendaftaran waralaba (STPW).

"Pendekatan dan bicara kepada restoran cepat saji itu, bilang kalau gerainya sudah terlalu banyak dan perlu beri kesempatan kepada masyarakat," katanya.

Menurutnya, untuk menjalankan usaha waralaba di Indonesia menjadi cukup berat, karena banyaknya aturan baru yang muncul.

Bahkan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) memrediksikan bisnis waralaba pada tahun depan turun antara 3%-5%.  (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Sufyan
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper