Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUKSI MOBIL: Diproyeksi tembus 1 Juta Unit

JAKARTA – Produksi mobil di dalam negeri hingga akhir tahun ini diperkirakan akan menembus 1 juta unit, atau mencetak rekor baru sepanjang sejarah industri otomotif di Tanah Air.Sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang memiliki pabrik perakitan

JAKARTA – Produksi mobil di dalam negeri hingga akhir tahun ini diperkirakan akan menembus 1 juta unit, atau mencetak rekor baru sepanjang sejarah industri otomotif di Tanah Air.Sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang memiliki pabrik perakitan di dalam negeri mengaku telah memaksimalkan kapasitas produksi yang dimiliki saat ini dengan menambah jam kerja karyawannya.“Permintaan masih di dalam negeri masih sangat tinggi. Tahun ini kami memaksimalkan kapasitas produksi sebanyak 170.000 unit,” ungkap Davy Tuilan, Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales, Kamis (13/12).Davy mengungkapkan permintaan akan pikap Mega Carry dan mobil penumpang multifungsi Ertiga masih sangat tinggi. Tahun lalu, Suzuki hanya memanfaatkan kapasitas produksi sebanyak 134.000 unit.Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperlihatkan produksi mobil sepanjang Januari-Oktober saja telah mencapai 888.735 unit, atau tumbuh 28,1% dibandingkan periode yang sama 2011 yakni sebanyak 693.914 unit.Gaikindo mencatat produksi mobil pada Oktober merupakan yang tertinggi selama 10 bulan pertama tahun ini yang mencapai 100.391 unit, atau naik 23,5% dibandingkan bulan yang sama 2011 yakni sebanyak 81.261 unit.Adapun, rerata produksi mobil sepanjang Januari-Oktober mencapai 88.000 unit per bulan, naik sekitar 19.000 unit per bulan dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai rata-rata 69.879 unit per bulan.Apabila para ATPM mampu mempertahankan produksi pada November dan Desember di atas 88.000 unit per bulan, maka produksi 1 juta unit diproyeksikan akan tercapai karena pabrikan mobil hanya membutuhkan sebanyak 120.000 unit untuk mencapai rekor tersebut.“Kapasitas produksi Suzuki akan bertambah jika pembangunan pabrik baru bernilai Rp8 triliun terealisasi tahun depan dan mungkin mulai berproduksi pada semester akhir tahun depan atau awal 2014,” katanya.Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, mengatakan permintaan mobil di dalam negeri masih sangat tinggi hingga akhir tahun ini, terbukti dengan beberapa produk seperti Gran Max masih tertunda pengirimannya.Dia mengatakan permintaan ini belum dapat dipenuhi karena kapasitas produksi telah maksimal meskipun penambahan jam kerja diterapkan karena pihaknya juga masih harus memasok permintaan ekspor.Besarnya potensi pasar mobil di dalam negeri mendorong beberapa prinsipal otomotif berinvestasi untuk menambah kapasitas produksi seperti Toyota, Daihatsu, Honda, General Motors, Nissan dan Volkswagen.Bahkan, pendatang baru asal India Tata Motors juga mengaku siap menjadikan Indonesia sebagai basis produksi terbesar mereka di Asean dengan memproduksi beberapa model kendaraan yang sesuai kebutuhan pasar dalam negeri.Dengan adanya penambahan investasi ini, total kapasitas produksi mobil di dalam negeri akan mencapai 1,5 juta unit hingga akhir 2013 dengan nilai investasi keseluruhan diperkirakan mencapai US$4 miliar.“Penambahan kapasitas produksi ini diharapkan dapat meningkatkan volume ekspor sekitar 30% dari total produksi,” ungkap Menteri Perindustrian M.S. Hidayat beberapa waktu lalu.Namun, industri perakitan mobil di dalam negeri saat ini masih menghadapi berbagai kendala, salah satunya minimnya pasokan bahan baku yang saat ini sebagian besar masih diimpor dari berbagai negara salah satunya adalah Jepang.“Salah satu kendala yang paling besar adalah terbatasnya pasokan bahan baku dari industri hulu di dalam negeri. Bahan baku mobil butuh spesifikasi khusus dan belum diproduksi di dalam negeri,” ujar Robby Sani, Direktur PT Astra Otoparts Tbk.Tiga bahan baku komponen utama yang saat ini masih menjadi kendala adalah baja, karet dan plastik yang merupakan 60% dari bagian utama dari sebuah mobil. (17/Bsi) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Adi Purdiyanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper