Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan neraca perdagangan jasa di Indonesia selalu minus karena ekspor barang-barang jasa lebih negatif.
 
“Indonesia mengimpor jasa lebih banyak daripada ekspor sehingga ekspor barang-barang jasa lebih negatif,” kata Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Thee Kian Wie, Rabu (12/12/2012). 
 
Dia memamparkan impor jasa di Indonesia sebagian besar terdiri dari industri jasa asuransi, pengangkutan, dan perbankan.  Terlebih lagi, sambungnya, kebanyakan bank di Indonesia adalah bank asing.
 
Namun, lebih lanjut dia mengatakan ekspor jasa yang selalu negatif itu bukan hanya khas Indonesia tapi juga khas negara-negara berkembang. 
 
"Berdasarkan data BPS, ekspor jasa lebih negatif itu merupakan khas negara berkembang," katanya.
 
Menurutnya, Indonesia bisa meningkatkan kualitas di sektor jasa dengan mengandalkan objek pariwisata.
 
“Indonesia hanya punya daya saing dalam turisme. Kita kan bisa mengembangkan pariwisata tidak hanya Bali, tetapi banyak objek pariwisata yang bisa dikembangkan,” jelasnya.  (ra)
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Winda Rahmawati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper