Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROSPEK TOKO MODERN: Aprindo antisipasi 2 Kemungkinan

JAKARTA--Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia  (Aprindo)  mengantisiasi  dua kemungkinan tren prilaku konsumen, sekaligus akan menjadi dasar dalam menentukan perkiraan target pertumbuhan volume penjualan toko modern untuik produk kebutuhan

JAKARTA--Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia  (Aprindo)  mengantisiasi  dua kemungkinan tren prilaku konsumen, sekaligus akan menjadi dasar dalam menentukan perkiraan target pertumbuhan volume penjualan toko modern untuik produk kebutuhan sehari-hari pada  2013.Ketua Umum Aprindo Pudjianto mengatakan dua kemungkinan prilaku konsumen tersebut, mengingat ada penaikan upah minimum  provinsi  yang signifikan, khususnya di kawasan Jabodetabek.  Mengingat transaksi penjualan toko modern 25% disumbang dari gerai yang berada di Jabodetabek."Agak sulit memerkirakan [peningkatan target volume penjualan di 2013], karena rasanya baru kali ini  UMR naik luar biasa ,terutama jabodetabek," kata Pudjianto melalui pesaan singkat dari telepon genggamnya Kamis (13/12). 

Dua kemungkinan yang diantisipasi Aprindo, pertama, UMP naik di 2013 menyebabkan  daya beli naik, Namun masih sulit memekirakan apakah penguatan daya beli itui akan dibelanjakan untuk membeli produk sehari-hari yang lebih banyak, atau untuk membeli kebutuhan lainnya seperi motor atau telepon genggam yang lebih canggih.Kedua, dengan penetapan UMP yang lebih tinggi kemungkinan pelaku industri malah memutuskan mengurangi jumlah karyawan, atau  daya beli yang meningkat tidak signifikan. 

 "Mungkin kuartal kedua baru kelihatan daya beli naik untuk  apa ? Yang jelas growth ekonomi yang  6%  sampai sengan  7% akan baik kalau bukan hanya karena konsumsi domestik, tapi harus dari belanja pemerintah dan invesment baik luar maupun dalam negeri," kata Pudjianto.Aprindo mengkhawatirkan dengan  kenaikan UMP dan adanya aksi sejumlah demo akan memperlambat iklim investasi. (if) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin-nonaktif

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper