Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ALLOY PIG IRON: indofferno Raih Kontrak US$120 Juta Dari Growth Steel

JAKARTA—PT Indoferro, anak perusahaan Growth Steel Group, memperoleh kontrak penjualan jangka panjang produk alloy pig iron dengan perusahaan baja asal Taiwan, Walsin Lihwa Corporation, dengan nilai US$100 juta-US$120 juta per tahun.

JAKARTA—PT Indoferro, anak perusahaan Growth Steel Group, memperoleh kontrak penjualan jangka panjang produk alloy pig iron dengan perusahaan baja asal Taiwan, Walsin Lihwa Corporation, dengan nilai US$100 juta-US$120 juta per tahun.

Fajar Suhendra, CEO Growth Steel Group, menuturkan pihaknya akan fokus menggarap pasar ekspor mulai akhir tahun ini. Indoferro telah melakukan ekspor perdana ke Walsin Lihwa pada 5 Oktober 2012 lalu.

“Ekspor perdana itu sekaligus menjadi uji mutu dan berhasil lolos. Setelah perusahaan tersebut mempertimbangkan produk kami, akhirnya kami memperoleh kontrak jangka panjang dengan Walsin Lihwa,” ujarnya dalam penandatanganan nota kerja sama, Rabu (28/11/2012).

Dalam kontrak penjualan tersebut, ujar Fajar, kedua belah pihak berharap bisa merealisasikannya dalam kurun waktu 20—30 tahun.

Dengan penandatanganan nota kerja sama tersebut, pada 2013 Indoferro sepakat akan mengekspor produk alloy pig iron kepada Walsin Lihwa sebanyak 100.000—120.000 ton dengan kisaran harga jual US$800—US$1.000 per ton.

Setiap tahun, pengiriman dan harga jual produk tersebut akan disesuaikan dengan berbagai faktor yang mampu memengaruhi hal tersebut.

Dia menuturkan Growth Steel Group berusaha untuk mendukung Undang-undang Minerba No 04/2009, sekaligus menyukseskan program pemerintah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI).

Setelah menggarap pasar Taiwan, perusahaan tersebut akan mengekspor produknya ke India, Korea Selatan, Jepang, Spanyol, dan Afrika Selatan.

Fajar mengemukakan ekspor perdana sebagai sampel produksi PT Indoferro sudah berlangsung sejak 19 November 2012 ke sejumlah negara tersebut. “Semoga kontrak penjualan jangka panjang dari negara-negara tersebut dapat segera terealisasi seperti halnya dengan Taiwan,” ujarnya. (if)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper