Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INVESTOR CHINA Tanam Rp10 Triliun Kelola KEK Maluku

AMBON: PAN China International berencana menanamkan investasi senilai Rp10 triliun untuk mengelola kawasan ekonomi khusus (KEK) di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. 

AMBON: PAN China International berencana menanamkan investasi senilai Rp10 triliun untuk mengelola kawasan ekonomi khusus (KEK) di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. 

 
Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Jakobus Puttileihalat mengatakan rencana tersebut telah dipaparkan kepada Pemprov Maluku di Ambon pada 19 November 2012.
 
"Kami sedang melakukan pembebasan lahan yang telah disiapkan seluas 5.000 hektare untuk pengembangan KEK agar kegiatan eksplorasi tambang segera dilakukan, menyusul diapresiasi Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu," ungkap Jakobus seperti dikutip Antara, Rabu (20/11/2012).
 
Lahan yang dipetakan itu meliputi areal kawasan Gunung Tinggi hingga Desa Ariate dan Kairatu sampai Dokyar.
 
Menurutnya, potensi tambang maupun migas yang ada di SBB akan dieksplorasi sambil investor membangun perumahan karena tahap awal membutuhkan ribuan tenaga kerja. 
 
Dia mengakui pengembangan KEK itu menindaklanjuti penandatangan kerja sama atau MoU antara Pemprov Maluku dengan Pemerintah Provinsi Henan di China saat kunjungan Gubernur Karel Albert Ralahalu ke China pada Maret 2012.
 
Penandatangan MoU itu juga disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun sejumlah anggota Kabinet Indonesia Bersatu jilid II seperti Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri Perdagangan Gita Wiryawan.
 
"Jadi tinggal realisasi saja karena detail disain pengembangan KEK tersebut telah dibuat konsultan China," katanya, tanpa merinci kepastian waktunya.
 
Dia hanya memastikan sejumlah pabrik bakal dibangun di kawasan tersebut karena berdasarkan hasil survei tim ahli dari China, ternyata SBB memiliki kandungan tambang maupun migas bernilai ekonomi tinggi.
 
"Tahap awal sedang dilakukan eksplorasi nikel di kawasan Gunung Tinggi dengan telah dioperasikan sejumlah peralatan berat di sana," ujarnya.
 
Jakobus berharap pemerintah pusat berkomitmen dalam memberikan kemudahan kepada investor asal China tersebut dalam merealisasikan pengembangan KEK di SBB.
 
Sesuai rencana, bila pengembangan kawasan tersebut direalisasikan maka akan dibangun pabrik a.l untuk mengelola nikel, alumunium, veronikel, batu bara, baja dan stainless stil.
 
Puluhan ribu tenaga kerja juga diperkirakan akan terserap, bila pengembangan kawasan tersebut direalisasikan dan pastinya berdampak terhadap sektor lain sehingga turut memberikan kontribusi kepada negara, termasuk SBB. (Antara/k46)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper