Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PADANG: Antisipasi panic buying alias kecemasan tidak dapat bahan bakar minyak (BBM) pasca tidak beroperasinya Terminal Transit BBM di Teluk Kabung, pihak PT Pertamina menambah armada truk tanki pengakut BBM sebanyak 25 unit di Sumbar. 
 
Fitri Erika, Assistant Manager External Relation PT Pertamina mengatakan penambahan armada tersebut dimulai Kamis 8 November 2012.   
 
"Ini merupakan upaya optimalisasi penyaluran, pasalnya distribusi sempat terganggu akibat aksi pemblokiran dan pengrusakan yang dilakukan para sopir lepas (tak resmi) truk tanki BBM sepanjang Selasa dan Rabu kemarin," katanya, Kamis sore (8/11). 
 
Alhasil, total mobil pengangkut yang dioperasikan guna mengisi kebutuhan 101 unit SPBU di Sumbar berjumlah 148 unit (sebelumnya hanya 123 unit) 
 
"Dan, Terminal Transit BBM Teluk Kabung juga sudah mulai dioperasikan kembali," katanya. 
 
Menyoal stok di Terminal Transit BBM di Teluk Kabung yang  Sumbar, tambah Fitri, tergolong cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak di Sumbar. Stok premium, misalnya, berada di angka 18.000 KL, solar 38.000 KL, dan minyak tanah 7.000 KL. 
 
"Kita berharap masyarakat tidak perlu panik, karena Pertamina siap memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumbar," katanya. 
 
Sebelumnya pada 6 - 7 November, sejumlah SPBU di Sumbar sempat mengalami kelangkaan BBM sesaat. 
 
Ini dikarenakan suplay distribusi BBM terganggu akibat dialihkannya pasokan dari daerah Pekan Baru Riau, gara-gara aksi unjukrasa anarkis para sopir lepas (tak resmi) truk tanki di Terminal Transit BBM Teluk Kabung. 
 
Imbasnya, harga BBM di kios-kios pun melonjak mencapai Rp10.000 - 12.000/liter. 
 
Menyoal larangan pihak Pertamina yang memicu kemarahan para sopir lepas, terang Fitri Erika, merupakan langkah peningkatan layanan BBM ke konsumen dan penerapan sistem baru dalam distribusi. 
 
Sebab, terhitung tanggal 05 Nopember 2012, Pertamina telah menerapkan sistem baru distribusi berupa implementasi Loading Order (LO) non fisik, yakni sistem pengaturan mobil tanki dan sopir yang terdaftar secara resmi . 
 
Perihal ini, tambahnya, untuk menjamin BBM yang dikirim ke tujuan SPBU sesuai dengan mutu serta jumlah, dan diangkut langsung oleh supir yang terdaftar resmi di PT Pertamina. 
 
Sistem ini, juga sudah berhasil diterapkan di Surabaya, Malang, Madura, Tanjung Wangi, Padalarang, Sanggaran, Manggis, Makassar, Balikpapan, Samarinda, Panjang, Siak, Jambi,dan  Medan. 
 
"Intinya, Pertamina tetap menjalankan aturan tersebut, karena areal Terninal Transit BBM Teluk Kabung hanya boleh dimasuki oleh sopir yang berizin saja," kata Fitri Erika. 
 
Dan, antara pihak Pertamina dan pengunjukrasa (sopir tanki tak resmi) juga sudah diperoleh kesepakatan, pada Rabu 7 November malam.   
 
Di mana, para sopir tak resmi notabene merupakan warga setempat didukung untuk bekerja di luar areal TerminalTransit BBM Teluk Kabung, dengan bantuan dari pihak Pertamina. (K41/Bsi)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Jibi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper