JAKARTA: Produk kerajinan Indonesia meraih angka penjualan senilai hampir US$320.000 hanya dalam 3 hari pameran home decor, interior, dan furnitur terbesar di Italia, MACEF 2012.
Pameran tersebut digelar di Rho Fiera Milano, Milan pada 6-9 September 2012. Sebanyak 20 perusahaan dan perajin asal Indonesia mengikuti pameran tersebut di paviliun Rumah Indonesia.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional bidang Pameran dan Kerja Sama Luar Negeri, Yasmin Wirjawan, yang ikut membuka paviliun tersebut menegaskan Indonesia mampu menghasilkan produk kriya berkualitas dengan bahan baku dan proses ramah lingkungan.
Karena itu, produk Indonesia laris selama pameran berlangsung dan tercatat memperoleh transaksi trial order senilai 10.500 euro untuk produk dompet dan tas tangan dari pembeli Italia.
Selain itu juga memperoleh kontrak dagang senilai US$300.000 untuk pengiriman green coffee bean ke Trieste, Italia yang dimulai pada Maret 2013.
Selama pameran, transaksi on the spot senilai lebih dari 2.000 euro untuk produk kain tenun, tas tangan & dompet, keranjang & box, tas laptop & dompet pensil.
"Perempuan Indonesia khususnya di daerah-daerah juga berperan dominan dalam proses kreatif pembuatan produk kriya,” tambah Yasmin.
Kuasa Usaha Ad-Interm KBRI Roma Priyo Iswanto berharap partisipasi Indonesia pada pameran MACEF kali ini dapat mengangkat citra produk kerajinan Indonesia sekaligus meningkatkan ekspor Indonesia ke Eropa khususnya Italia.
Paviliun Rumah Indonesia menampilkan 20 perusahaan kerajinan, yaitu Rumah Lunar, Amaru Indonesia, Cita Tenun Indonesia, Nook Living, Lief Style, Box Living, Ranina Jewelry, Interni Asia, dan lainnya.
Perusahaan dan perajin tersebut menawarkan aneka produk dekorasi interior rumah, kerajinan, furnitur, bahkan makanan asli Indonesia.
Yasmin menambahkan produk-produk di Rumah Indonesia banyak menarik minat buyers yang berkunjung khususnya dari sisi desain dan bahan baku yang digunakan. Aktivitas yang memikat pengunjung antara lain adalah demo pembuatan tenun Ulap Doyo, pembuatan dan pembagian minuman kopi premium Indonesia oleh Barista dari Morning Glory Coffee dan pemutaran video mengenai bahan baku, proses pembuatan sampai menjadi produk jadi kriya dari berbagai material.
Meski pameran ini diikuti oleh 1.570 peserta dari seluruh dunia, angka ini menurun dibandingkan dengan penyelenggaraan MACEF pada Januari 2012 yaitu 1.877 perusahaan. Penurunan peserta dan pengunjung yang cukup signifikan tersebut disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda Eropa dan berdampak terhadap penurunan daya beli masyarakat Eropa.
Penurunan jumlah buyers juga dirasakan oleh peserta dari negara-negara lainnya.
Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kemenparekraf Pradnyawati mengungkapkan Indonesia tetap perlu mempertahankan kehadirannya di negara tujuan ekspor tradisional dengan melakukan penyesuaian terhadap kondisi pasar.
"Ini untuk menjaga agar pangsa pasar produk furnitur dan home decor Indonesia tidak tergerus oleh negara pesaing kita,” ujarnya.
Pradnyawati juga menambahkan partisipasi pada pameran berskala internasional seperti MACEF ini, peserta Indonesia akan dapat melakukan perbandingan untuk mengembangkan produk sesuai dengan tren dan selera pasar internasional. (msb)