JAKARTA- Produksi minyak dan gas Joint Operation Body (JOB) antara Pertamina-Talisman (Ogan Komering) Ltd di Blok Ogan Komering diprediksikan sulit mencapai target tahun ini.Hal ini disebabkan oleh 10 sumur pengembangan yang rencananya dibor (drilling) tidak bisa dilakukan tahun ini karena terkendala izin pinjam pakai kawasan hutan yang tak kunjung keluar dari Kementerian Kehutanan. Padahal izin kehutanan ini sudah diurus sejak 2011."Terkendala izin perhutanan, lokasi sumur itu ada di daerah kehutanan hutan produksi terbatas. Ini ada tahapannya panjang sekali ada izin prinsip setelah selesai nanti ada pergantian pijakan lalu izin pakai. Sampai sekarang proses izin prinsip pun belum selesai," kata General Manager JOB Pertamina-Talisman (Ogan Komering) Ltd, Zakaria Harun, Rabu (12/9). Setiap satu sumur pengembangan membutuhkan investasi sekitar US$ 1,7 juta.Saat ini produksi minyak dari blok tersebut sudah mencapai 4500 barel per hari sedangkan gas sebesar 16 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). "Itu rata-rata sampai September, minyak 93,4% dari target sedangkan gas 112,5% dari target," jelasnya. Jumlah produksi itu masih di bawah target sebesar 4.800 barel per hari yang dihasilkan dari 60- 70 sumur yang sudah produksi. Zakaria berharap, perizinan segera terbit agar pengeboran sumur bisa mencapai target.Jika perizinan 10 sumur tersebut bisa keluar, paling tidak, kata Zakaria, target produksi bisa tercapai. Diperkirakan izin dari Kementerian Kehutanan bisa keluar pada 2013. Untuk saat ini, pihaknya menggenjot produksi dengan mempersempit antar sumur untuk mempercepat produksi. Untuk Tahun ini Pertamina-Talisman hanya mampu mengebor delapan unit sumur baru saja.Adapun tahun ini, belanja modal yang dibudgetkan sekitar US$ 70 juta. Dari jumlah tersebut, yang terpakai sudah sekitar US$ 40 juta yang digunakan untuk proses driliing dan sebagainya. "Pembiayaannya dari PHE dan Talisman," katanya.Jika dibandingkan budget tahun lalu, capex tahun ini cenderung menurun. Semakin kesini semakin menurun. Karena masih menunggu seismic". Pada 2011, anggaran belanja modal US$70 juta namun yang terserap sekitar US$50 juta - US$60 juta saja.Perkiraan realisasi capex tahun ini pun tak sampai menyerap 100 % dari US$ 70 juta yang dialokasikan. Melainkan, terbanyak hanya menyerap 95 % saja. Proyeksi itu ditetapkan dengan mempertimbangkan sejumlah kendala yang terjadi di lapangan, termasuk diantaranya soal perizinan dari Kemenhut."Penurunan capex tahun ini karena adannya penghematan dan tak bisa drilling. Jadi ada beberapa penghematan, kontribusi terbesarnya dari drilling kita bisa hemat US$ 6 juta," Jelasnya.Blok Ogan Komering merupakan ladang migas onshore (darat) yang terletak di Sumatera Selatan. Pertamina melalui anak usahanya Pertamina Hulu Energi (PHE) bekerja sama dengan perusahaan migas asal Kanada, Talisman Energy.Kedua perusahaan sepakat membentuk JOB guna mengolah blok dengan komposisi kepemilikan saham masing-masing 50%. Wilayah kerja yang dikelola mencapai luas 1.155 kilometer (km) persegi yang juga masuk ke area kawasan hutan.(Faa)
Produksi Minyak JOB-Talisman: Pengeboran 10 sumur terhambat kendala perizinan
JAKARTA- Produksi minyak dan gas Joint Operation Body (JOB) antara Pertamina-Talisman (Ogan Komering) Ltd di Blok Ogan Komering diprediksikan sulit mencapai target tahun ini.Hal ini disebabkan oleh 10 sumur pengembangan yang rencananya dibor (drilling)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fajrin
Editor : Dara Aziliya
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
