Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMPOR DAGING: Sektor industri butuh tambahan kuota 7.000 ton daging sapi beku

JAKARTA: Kementerian Perindustrian mengusulkan penambahan kuota daging sapi beku impor sebanyak sekitar 7.000 ton pada semester II/2012 untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan daging.Dirjen Industri Agrokimia Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi

JAKARTA: Kementerian Perindustrian mengusulkan penambahan kuota daging sapi beku impor sebanyak sekitar 7.000 ton pada semester II/2012 untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan daging.Dirjen Industri Agrokimia Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi mengatakan usulan itu telah disampaikan dalam rapat di kantor Kementerian Perekonomian hari ini dan telah mendapat respons positif dari Kementerian Pertanian.Usulan itu disampaikan mengingat kesulitan yang dihadapi industri pengolahan daging sapi karena kekurangan bahan baku.Data Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyebutkan kebutuhan daging sapi beku bagi industri pengolahan daging mencapai 10.500-11.000 ton per semester. Namun, pada paruh kedua tahun ini, kuota impor daging sapi beku hanya tersisa 8.300 ton.“Sudah disepakati karena memang barangnya tidak ada. Dalam Peraturan Menteri Pertanian dan Peraturan Menteri Perdagangan, daging yang diimpor hanya untuk kebutuhan hotel, restoran, katering dan bahan baku industri,” katanya seusai rapat persiapan Ramadhan di Kemenko Perekonomian, Selasa (17/7/2012).

Benny mengatakan importasi dapat dilakukan sepekan hingga dua pekan mendatang setelah importir mengajukan permohonan impor. Dia juga belum dapat menyebutkan apakah daging beku tersebut akan didatangkan dari Australia atau Selandia Baru. “Nanti, tergantung mana yang murah,” ujarnya. Tahun ini pemerintah hanya menetapkan kuota impor daging sapi beku sebanyak 34.000 ton yang dibagi menjadi 20.400 ton pada semester I/2012 dan 13.600 ton pada semester II/2012.Namun, jatah semester II digeser ke semester I sebanyak 5.300 ton sehingga sisa kuota semester II hanya 8.300 ton. (arh) 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Sri Mas Sari

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper