Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPN XII: Permintaan ekspor kopi robusta naik

MALANG: Permintaan kopi robusta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII untuk ekspor meningkat sehingga perusahaan tersebut harus menyerap kopi rakyat.Manager Bidang Akuntansi Keuangan dan Umum PTPN XII Wilayah III Roefianto, mengatakan untuk kopi Robusta

MALANG: Permintaan kopi robusta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII untuk ekspor meningkat sehingga perusahaan tersebut harus menyerap kopi rakyat.Manager Bidang Akuntansi Keuangan dan Umum PTPN XII Wilayah III Roefianto, mengatakan untuk kopi Robusta ditanam di Kebun Bangelan, Kab. Malang  dan Rangka Pawon, Kediri diperkirakan produksinya mencapai 873 ton, sedangkan realisasi sampai Mei mencapai 20 ton. Hal itu karena puncak panen terjadi pada Juni-Agustus.“Harga kopi robusta bagus. Kopi yang kami yang kami jual kualitasnya premium sehingga lebih tinggi dari harga di pasar,” kata Roefianto di Malang, Selasa (19/6).Direksi meminta untuk menjajagi pengadaan kopi robusta milik rakyat. Direksi belum mematok berapa ton kopi rakyat yang bisa diserap karena naiknya permintaan pasar.Dengan adanya perintah, maka mengindikasikan dengan jelas bahwa permintaan kopi meningkat  baik di dalam negeri maupun ekspor.Lagi pula harga kopi saat ini lumayan bagus, yakni US$2,9 per kg untuk kopi PTPN XII, sedangkan di pasar harga kopi tersebut dengan kualitas ekspor mencapai US$2,6 per kg.Hal itu bisa terjadi karena kopi robusta produksi PTPN XII sudah disertifikasi lembaga pengawas produksi kopi dunia yang berpusat di Finlandia, UTZ Certified. Dengan demikian, maka dari mutu kopi maupun proses produksi sudah memenuhi standar dunia. “Seperti dari sisi produksi, kami memang sudah mengurangi begitu rupa penggunaan pestisida dan pupuk kimia sehingga diupayakan sesedikit mungkin bahkan nantinya bisa zero.”Karena itulah, wajar jika kopi PTPN XII memperoleh harga premium karena biaya produksi mahal dan produknya relatif lebih sehat.Kopi rakyat yang diserap PTPN XII nantinya tentu dengan standar tinggi, baik produksinya maupun prosesnya. Kopi tersebut kualitasnya harus sama, setidaknya mendekati kualitas kopi yang diproduksi PTPN XII.Standar yang ketat diperlukan agar konsumen tidak kecewa. Mereka tetap loyal terhadap untuk menyerap kopi dari PTPN XII.Karena itulah, kopi rakyat yang diserap nanti tetap dengan kualitas ekspor. Namun apakah nantinya akan diserap di dalam negeri ataukah di luar negeri, pihaknya masih belum tahu.Yang jelas, kopi robusta yang ditanam kebun-kebun di PTPN Wilayah III diminati konsumen Italia, Amerika Serikat, dan Jepang.“Untuk tahun ini diprediksikan produksi kopi robusta cukup bagus. Yang menggembirakan pula, harganya juga cukup bagus.”Secara tradisional, menurut dia, memang dalam budi daya ada siklus dua tahunan. Artinya satu tahun produksi kopi bagus, namun satu tahun lagi akan menurun.(K24/Bsi)

 

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Choirul Anam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper