Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERKEBUNAN KOPI: Koperasi Petani butuh Rp2 Miliar

BANDUNG : Koperasi Kopi Warga Masyarakat Hutan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, membutuhkan dana sebesar Rp2 miliar di 2012, untuk membeli hasil produksi petani kopi Pangalengan agar harga kopi tidak jatuh karena dibeli oleh para tengkulak.

BANDUNG : Koperasi Kopi Warga Masyarakat Hutan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, membutuhkan dana sebesar Rp2 miliar di 2012, untuk membeli hasil produksi petani kopi Pangalengan agar harga kopi tidak jatuh karena dibeli oleh para tengkulak.

 

Ketua Koperasi Petani Kopi Warga Masyarakat Hutan (Koptan Kowamah) Pangalengan, Rusnandar mengatakan koperasi yang berdiri sejak tahun 2000 lalu hanya bergerak pada pembinaan petani dan budidaya perkebunana saja, karena kekurangan modal, koperasi tak mampu membelihasil kopi dari petani.

 

“Harga normal biji kopi per kilogram harusnya Rp6,000 atau lebih. Karena petani menjualnya ke tengkulak maka per kilogram biji kopi dijual di bawah Rp6,000, bahkan tak jarang para petani menjual hasil perkebunannya dengan sistem ijon yang tak jelas,” katanya ketika dihubungi Bisnis, hari ini, Selasa 22 Mei 2012.

 

Perkebunan kopi jenis kopi arabika di Pangalengan seluas 2,000 hektare, perminggunya rata-rata menghasilkan biji kopi gelondongan sebanyak 6,000 ton.

 

Rusnandar menuturkan biji kopi arabika Pangalengan memang sudah didistribusikan ke pabrik kopi dalam negeri maupun luar negeri, namun regulasi yang berjalan tak memberikan dampak yang berarti untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena petani menjual kopi kepada para tengkulak dengan harga murah.

 

“Kami butuh dana talangan sebesar Rp2 miliar agar bisa membeli hasil perkebunan kopi masyarakat dengan harga yang layak, beberapa kali meminta perhatian pemerintah namun tetap saja ujung-ujungnya diarahkan mencari pinjaman ke bank,” tuturnya.

 

Kepala Dinas Pertanian Perkebunana dan Kehutanan Kabupaten Bandung, Aceng Tisna Umaran menuturkan perkebunan kopi Pangalengan merupakan salah satu komoditi unggulan di Jawa Barat, namun untuk peningkatan nilai jual dan kesejahteraan masyarakatnya masih belum bisa ditingkatkan karena sektor perkebunan sulit mengakses pinjaman dana di bank.

 

“Harapannya ada investor yang langsung memberikan bantuan dana ke lembaga resmi para petani (koperasi) agar para petani dapat menjual langsung hasil perkebunan kopi ke koperasi,” ujarnya.(msb)

 

ARTIKEL FINANSIAL PILIHAN:

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Maman Abdurahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper