Sebaran 6 proyek ruas tol dalam kota
Tahap | Ruas | Investasi |
I | Semanan-Sunter 17,88 km | Rp 9,76 triliun |
I | Sunter-Bekasi Raya 11 km | Rp7,37 triliun |
II | Duri Pulo-Kampung Melayu 11,38 km | Rp 5,96 triliun |
II | Kemayoran-Kampung Melayu 9,65 km | Rp6,95 triliun |
III | Ulujami-Tanah Abang 8,27 km | Rp 4,25 triliun |
III | Pasar Minggu-Casablanca 9,56 km | Rp 5,71 triliun |
JAKARTA: Pemerintah menargetkan penandatangan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) proyek enam ruas tol dalam kota dilaksanakan September 2012, menyusul telah diajukannya surat penawaran dokumen oleh PT Jakarta Tollroad Development hari ini.
Ketua Panitia Lelang Badan Pengatur Jalan Tol proyek enam ruas tol dalam kota Singgih Karyawan mengatakan paska surat penawaran diajukan, pihaknya akan melakukan penelahaan atas penawaran tersebut.
Selanjutnya dilakukan evaluasi dan negosiasi dan kesepakatan akan dituangkan dalam PPJT antara badan usaha jalan tol dan BPJT.
“Prosesnya cukup panjang sebelum PPJT, karena kita harus pelajari dulu proposal yang diajukan, dan harus mendapatkan persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum sebelum mengumumkan hasilnya,” ujarnya di Jakarta hari ini, Selasa 15 mei 2012.
Kepala BPJT Achmad Gani Gazaly mengatakan mereka memang menargetkan proses penandatanganan PPJT bisa dilakukan tahun ini juga. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan untuk percepatan pembangunan proyek sepanjang 69,77 kilometer tersebut.
“Yang pasti tahun ini kita tandatangani PPJT nya. Prosesnya sudah cukup maju tinggal penilaian dokumen penawaran saja oleh BPJT,” katanya.
Head of Corporate Communication PT Jakarta Tollroad Development Ngurah Irawan mengatakan dokumen penawaran yang diserahkan terdiri dari dua bagian yakni detail teknis seperti desain dan gambar, dan bagian kedua berupa proposal keuangan.
Selanjutnya, katanya, mereka akan menunggu dokumen dibuka oleh BPJT dan di verifikasi isiannya. “Kalau berdasarkan jadwal dari pengajuan penawaran hingga evaluasi, maka saya pikir September 2012 sudah ada hasilnya dan PPJT sudah bisa dilaksanakan,” ujar Ngurah.
Ngurah mengatakan mereka tidak bisa menyebutkan berapa penawaran proyek yang diajukan perusahaan, karena hal tersebut berdasarkan aturan hanya boleh diumumkan oleh BPJT atau Kementerian Pekerjaan Umum sebagai regulator. Namun, katanya, nilai investasi tidak banyak berubah dibandingkan proposal awal.
Konsorsium Jakarta Tollroad Development merupakan gabungan dari PT Jakarta Propertindo Pembangunan Jaya Group sebagai BUMD DKI, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP). (sut)
BACA JUGA:
>> Saham Supreme Cable & Kokoh Inti Aremabama Paling Kinclong
>> Jakarta Stocks Declines 7.42 Points
>>REKAP MARKET: Inilah Risalah Berita Market
>> Duh! Konser Lady Gaga dilarang polisi
10 ARTIKEL PILIHAN REDAKSI HARI INI
10 ARTIKEL MOST VIEWED BISNIS.COM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel