MELBOURNE: Minyak diperdagangkan mendekati harga terendah dalam hampir seminggu di New York menyusul prediksi permintaan berkurang karena stok meningkat di AS, konsumen komoditas terbesar di dunia.Harga sedikit berubah setelah turun -0,8% kemarin karena laporan tenaga kerja mendorong spekulasi bahwa permintaan bahan bakar AS akan melemah karena ekonomi melambat.Di sisi lain, jejak pendapat Bloomberg menunjukkan pasokan minyak mentah kemungkinan naik 2 juta barel pekan lalu ke level tertinggi sejak tahun 1990. Laporan Departemen Energi dirilis besok.Minyak untuk pengiriman Mei berada pada US$102,25 per barel, turun 21 sen, di New York Mercantile Exchange pukul 9.10 waktu Sydney, Selasa 10 April 2012.Harga kontrak tersebut kemarin turun 85 sen menjadi US$102,46 per barel, penutupan terendah sejak 4 April. Harga naik +3,5% tahun ini.Sementara itu, harga minyak brent untuk pengiriman Mei jatuh 76 sen atau -0,6% menjadi US$122,67 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.Harga juga turun sebelum negosiasi antara Iran dan anggota Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman pada 14 April.Pembicaraan dapat meringankan kekhawatiran bahwa pasokan minyak mentah global akan terganggu oleh sengketa program nuklir Negeri Teluk Persia. (Bloomberg/Mtb/api)
HARGA MINYAK mendekati nilai terendah dipicu berkurangnya permintaan AS
MELBOURNE: Minyak diperdagangkan mendekati harga terendah dalam hampir seminggu di New York menyusul prediksi permintaan berkurang karena stok meningkat di AS, konsumen komoditas terbesar di dunia.Harga sedikit berubah setelah turun -0,8% kemarin karena
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lingga Sukatma Wiangga
Editor : Lingga Sukatma Wiangga
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

14 menit yang lalu
Goldman Sachs hingga Morgan Stanley Beri Alarm Harga Minyak

41 menit yang lalu
Antam Gold Buyers Face Losses in Early May 2025 Despite Record Highs
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
