JAKARTA: Jepang Marubeni Plax mulai tahun ini menambah impor gum rosin dari Perum Perhutani hingga lima kali lipat.
Direktur Utama Perhutani Bambang Sukmananto berharap tambahan permintaan gum rosin ini dapat meningkatkan penerimaan dari hasil hutan non-kayu yang ditargetkan seimbang dengan hasil hutan kayu
Noritoshi Toyoda dari Marubeni Plax Corporation, Dirut Perhutani dan Bambang Triadmodjo Direktur PT Milatronika Karya Niaga—sales agent gum rosin Perhutani—menandatangani perjanjian kerja sama jangka panjang di Osaka Jepang hari ini, Rabu 28 Maret 2012. (Photo)
Dalam keterangan pers perusahaan dijelaskan selama ini, Marubeni Plax Corp Jepang mengimpor gum rosin produksi Perhutani dengan nilai pembelian hanya 100 metrik ton (5 kontainer) per bulan atau 45 kontainer per tahun.
Gum rosin merupakan residu dari hasil destilasi getah pinus berupa padatan berwarna kuning jernih sampai kuning tua. Seperti diketahui, getah pinus menghasilkan dua produk penting yaitu terpentin dan gondorukem.
Dalam kontrak kali ini, Marubeni Plax mematok 500 metrik ton (25 kontainer) per bulan atau 250 kontainer per tahun. “Jumlah ini naik lima kali lipat dari impor sebelumnya,” jelas Bambang.
Bagi Marubeni Plax, pasokan gum rosin Perhutani ini sekitar 10% total kebutuhan impor dan terbesar masih didominasi gum rosin asal China. Hal ini karena pasok gum rosin Perhutani yang jumlahnya terbatas.
Keputusan kontrak jangka panjang ini merupakan jaminan kepastian suplai bahan baku ke industri khususnya untuk Arakawa Chemical Industry Ltd yang memproduksi bahan tinta printer, tinta kertas, dan adhesive lain.
Takashi Une Direktur Management Planning Arakawa Osaka mengatakan pihaknya menginginkan Perhutani lebih memberikan jaminan kontinuitas pasok gum rosin
Arakawa Chemical adalah perusahaan pengolah bahan gum rosin terbesar di Jepang dan memiliki delapan pabrik di empat kota Jepang dan beberapa cabang di dunia. (aph)