Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK INFRASTRUKTUR: Tak akan ulangi sejarah Bapindo

SURABAYA: Bank Indonesia menepis kekhawatiran bahwa pembentukan bank infrastruktur akan mengalami kegagalan seperti Bapindo masa lalu. Kesuksesan bank infrastruktur di negara lain bisa menjadi contoh untuk diterapkan di dalam negeri.“Dari pengalaman

SURABAYA: Bank Indonesia menepis kekhawatiran bahwa pembentukan bank infrastruktur akan mengalami kegagalan seperti Bapindo masa lalu. Kesuksesan bank infrastruktur di negara lain bisa menjadi contoh untuk diterapkan di dalam negeri.“Dari pengalaman negara lain bank infrastruktur itu memang harus ada. Di negara lain ada yang berhasil dan ada yang tidak. Untuk itu jangan meniru yang tidak berhasil,” ujar Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia (BI), Sabtu 28 Januari 2012.Dia menjelaskan ada tiga syarat agar bank infrastruktur bisa berjalan dengan baik dalam membiayai berbagai pembangunan jangka panjang di Indonesia, seperti proyek jalan, pelabuhan, dan perkebunanPertama, bank infrastruktur harus memiliki payung hukum yang kuat dalam mendukung legalistas pendanaan dan pembiayaan jangka panjang. “Payung hukum yang kuat, sebaiknya adalah undang-undang,” jelasnya.Kedua, perekonomian negara harus sedang bertumbuh dengan inflasi yang terkendali. “Kalau itu tidak dipenuhi maka [bank infrastuktur] tidak akan jalan. Hitungan jangka panjang akan kacau kalau inflasi kacau,”Dia menjelaskan dengan inflasi yang tidak terkendali investor enggan untuk menanamkan dananya untuk jangka panjang. “Tidaka mau orang ngasih pinjam kalau dia khawatir inflasi tahun depan besar,” ujarnya.Ketiga,  bank infrastuktur harus dikelola secara profesional dan bebas intervensi dari kepentingan apapun."Bapindo dulu gagal karena dikelola secara tidak professional dan banyak intervensi sehingga dapat dibobol.”Adapun untuk pendanaan, menurut Darmin, ada tiga sumber yang bisa digunakan oleh bank infrastruktur dalam mendukung penyaluran pembiayaan jangka panjang, yakni APBN, pasar uang melalui penerbitan obligasi, dan dana BUMN.“Kunci bank infrastruktur adalah dananya harus jangka panjang. Dia tidak match bila sumber dananya adalah deposito sebulan,” jelasnyaDalam penerbitan obligasi, jelasnya, akan makin baik bila peringkat surat utang pemerintah Indonesia lebih tinggi, karena bunganya akan lebih rendah.Dia menegaskan pembiayaan infrastruktur sulit dilakukan oleh bank komersial, karena tidak memiliki sumber dana jangka panjang. “Selama ini bank komersial bisa membiayai kelistrikan, tapi tu tidak cukup, karena kita butuh jalan, jembatan, dan pelabuhan.”Saat ini bank sentral telah merancang program transisi pembentukan bank infrastuktur selama proses pembentukan payung hukum masih berjalan. Meski demikian dia tidak mau mengungkapkan isi dari program transisi karena masih dalam pembahasan dengan instansi pemerintah lainnya. (faa) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper