Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Pemerintah mulai mencemaskan ketahanan sektor keuangan dan sektor riil Indonesia, yang semakin rentan terkena imbas krisis global, menyusul semakin memburuknya perekonomian Eropa.
 
Mahendra Siregar, Wakil Menteri Keuangan II, menuturkan meski secara umum baik, kondisi perekonomian Indonesia semakin rentan mengingat kondisi perekonomian Eropa dan dunia justru semakin mengkhawatirkan.
 
Hal tersebut membuat pemerintah dalam beberapa pekan terakhir hingga memasuki 2012 fokus pada upaya memperkuat ketahanan ekonomi nasional, terutama di sektor keuangan dan sektor riil.
 
“Fokus kami di dalam beberapa minggu dan memasuki 2012 itu makin ke situ, mulai dari segi ketahanan perekonomian, ketahanan di pasar keuangan, pasar modal, pasar obligasi, maupun di sektor riil. Sektor rilnya yang lebih diantisipatif lagi untuk kesiapan menghadapi perkembangan yang kurang menggembirakan,” ujar dia di kantornya, hari ini.
 
Untuk tahun ini, lanjut Mahendra, pemerintah berjanji untuk menjaga momentum akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia. Pemerintah menyatakan optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 6,5%, seperti yang sejak awal ditargetkan.
 
"Jangan sampai terlalu goyang betul dengan adanya perkembangan di Eropa yang begitu cepat. Yang pasti akan berimplikasi pada global, ini harus dijaga betul di sektor keuangan, aspek likuiditasnya dan sektor ril. Kemenkeu mendukung terkait fiskalnya" tandasnya.
 
Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, mengungkapkan pemburukan ekonomi negara maju, utamanya negara-negara Uni Eropa, tidak boleh dianggap enteng. Terlebih setelah berbagai lembaga pemeringkat menurunkan rating utang negara-negara, seperti Yunani,
Spanyol, Hongaria hingga Italia, akibat pengelolaan fiskal yang kurang
baik.
 
“Pemangkasan terhadap rating pasti mengakibatkan beban terhadap bondnya itu menjadi tinggi, beban negara menjadi tinggi,” ungkapnya.
 
Fenomena global tersebut, kata Hatta, patut diwaspadai Indonesia dengan mengedepankan pengelolaan fiskal yang sehat dan hati-hati. Formulasi kebijakan fiskal yang berimbang dianggap sebagai salah satu kunci utama kekuatan ekonomi nasional di tengah pusaran gelombang
ketidakpastian perekonomian dunia yang semakin tinggi.
 
“Pelajaran yang besar bagi kita itu adalah menjaga keseimbangan dalam segala aspek. Balance dalam spending [belanja] dan income [pendapatan], jangan belanja lebih besar daripada income. Karena akan menimbulkan inbalances yang pada akhirnya akan buble,” tegas Hatta. (ln)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper