Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Maskapai penerbangan Susi Air kesulitan mendapat pasokan pilot lokal sehingga akan tetap mencari pilot asing. Saat ini jumlah pilot lokal hanya 3 dari 160 penerbang di maskapai carteran ini.
 
Susi Pudjiastuti, Presiden Direktur Susi Air,  mengaku pihaknya kesulitan mendapatkan pasokan pilot lokal karena kalah saibgan dengan maskapai besar yang kebanyakan menggunakan pesawat jet.
 
"Kami hanya maskapai yang mengoperasikan pesawat jenis propeler [baling-baling], sehingga kalah bersaing dengan maskapai-maskapai yang mengoperasikan pesawat jet seperti Garuda dan Lion dalam mendapatkan penerbang lokal. Pilot-pilot lebih memilih membawa pesawat jet yang lebih bergengsi," katanya hari ini.
 
Dia menambahkan selain karena kalah saingan dengan maskapai besar, kesulitan mendapat pasokan pilot lokal juga karena memang persediaan di dalam negerinya yang sangat terbatas. 
 
Dalam satu tahun, kebutuhan pilot lokal mencapai 800 orang, kalau dihitung dengan adanya ekspansi menjadi 1.200 orang secara nasional, namun sekolah-sekolah penerbangan hanya mampu menghasilkan 80-120 pilot per tahun.
 
"Karena sulit mendapatkan pilot lokal, kami tetap mendatangkan pilot asing. Risikonya, setelah pilot kami dapat rating 4.000 jam, biasanya mereka akan kembali ke negara masing-masing. Tetapi ini kami lakukan karena belum ada pilihan," kata Susi.
 
Susi mengaku pilot yang memilih untuk bergabung dengan Susi Air sama sekali tidak ada. "Memang lebih keren kalau menjadi kapten pesawat jet, nah itu yang kami hadapi. Hanya satu dua saja yang mau jadi pilot pesawat propeler, itu adalah orang-orang yang memang mau mengabdi ke pedalaman," ujarnya.
 
Bahkan dari 160 pilot yang dimiliki Susi, saat ini baru tiga orang saja yang merupakan pilot lokal. Sisanya adalah pilot asing.
 
Karena keterbatasan tersebut, jelasnya, Susi Air akan tetap merekrut pilot asing. Perekrutan akan dikurangi bila Susi Air telah bisa memproduksi penerbang sendiri. 
 
"Ditargetkan pada Februari 2012 sekolah penerbang kami akan beroperasi, setelah itu mungkin kita bisa memperbanyak pilot lokal," ujarnya. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper