Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Kementerian Pertanian akan melakukan pembenahan data produksi beras yang dijadwalkan selesai pada April tahun depan.
 
Kementan berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik, Badan Pertanahan Nasional, dan Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional.
 
Pembenahan data produksi beras dilakukan melalui audit luas panen di luar Jawa, perbaikan data produktivitas, data konversi gabah menjadi beras, dan tingkat kehilangan (losses) panen.
 
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Achmad Suryana koordinasi dengan instansi lain itu untuk membahas neraca beras, konsumsi dan produksi beras.
 
"Juli [2012] kita harapkan sudah diketahui semua [data produksi dan konsumsi beras]. Proses kerja dan kajian sampai April [2012]. Setelah Juli kita akan bisa mendapatkan angka konsumsi dan produksi beras yang baru," ujarnya hari ini.
 
Dia mengharapkan koordinasi itu akan menghasilkan neraca produksi dan konsumsi beras yang akurat. Pemerintah menargetkan angka produksi dan konsumsi beras yang akurat selesai pada Juli tahun depan.
 
Suryana memaparkan komponen produksi beras mencakup luas panen dengan menggunakan hasil audit lahan. 
 
Kementan telah melakukan audit luas lahan pertanian di Jawa seluas 3,5 juta hektare. Oleh karena itu, pemerintah akan melanjutkan audit lahan pertanian di luar Jawa dengan menggunakan citra satelit. 
 
Dia menjelaskan data produktivitas padi juga akan diperbaiki melalui sampling frame untuk pengambilan ubinan. "Caranya dengan menambah jumlah sampel ubinan."
 
Pemerintah, katanya, akan menghitung angka konversi gabah kering panen (GKP) menjadi gabah kering giling (GKG) hingga menjadi beras. 
 
Selain itu, pemerintah akan menghitung angka susut produksi dan kehilangan (losses) dari mulai panen hingga menjadi beras. 
 
"Dari angka itu akan kelihatan surplus atau defisit," katanya.
 
Menurutnya, Menteri Pertanian Suswono akan membuat surat kepada tim di daerah.Tim itu terdiri dari Badan Ketahanan Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, Badan Litbang, Pusat Data dan Informasi Pertanian, serta BPS. Masa kerja tim itu 6 bulan, sehingga akan selesai pada April tahun depan.
 
Sementara itu, BPS telah melakukan survey konsumsi beras di Tanah Air. Berdasarkan survei itu, rata-rata konsumsi beras turun 113,48 kg per kapita per tahun dibandingkan dengan data selama ini 139 kg per kapita per tahun. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper