Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Operator angkutan darat meminta kalangan perbankan memberikan tenor pembiayaan pengadaan angkutan barang minimal 7 tahun guna mendorong percepatan revitalisasi angkutan umum di Indonesia.
 
"Insentif untuk pembelian kendaraan umum, sekarang insentif lebih banyak diberikan kepada kendaraan pribadi," kata Ketua Umum Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda), Eka Sari Lorena Soerbakti, kemarin.
 
Dia menjelaskan pembiayaan yang dikucurkan kepada sektor angkutan darat rata-rata bertenor antara 3--4 tahun, padahal kondisi pangsa angkutan umum memerlukan kebijakan agar terus bergairah.
 
Dia menjelaskan selain tenornya yang pendek, bunga yang diberikan rata-rata 12% ke atas, bahkan jauh di atas bunga pembiayaan untuk kendaraan pribadi yang  hanya sekitar 4,5%.
 
"Bahkan kalau leasing, bunganya bisa mencapai 15%-16%. Belum lagi beban asuransi yang harus dibayar di depan dan equity peminjaman sebesar 20%," katanya.
 
Dia membandingkan dengan fasilitas fiskal yang diberikan pemerintah Jepang terhadap operator angkutan darat di negara itu."Di negara itu, tenornya sampai 20 tahun, bunganya juga jauh lebih rendah," tegasnya.
 
Menurut dia, idealnya bunga bank atau pembiayaan untuk sektor angkutan umum hanya 3%, sedangkan tenornya mencapai 7 tahun. "Kalau bunga dan tenornya sebesar itu. (3%), kami bisa bernafas."
 
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik Natsir Mansyur mengatakan diperlukan dukungan pembiayaan berbunga rendah agar program revitalisasi dapat dijalankan.
 
Selain itu, katanya, pemerintah daerah diminta menurunkan pajak kendaraan bermotor agar program revitalisasi angkutan darat dapat direalisasikan mulai tahun depan. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper