Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Keenterian Kelautan dan Perikanan hanya membatasi impor ikan  untuk jenis ikan subtropis. 
 
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo menuturkan pihaknya harus menyikapi persoalan bahan baku industri ikan dengan realistis dan bijaksana. 
 
"Saya tidak akan mengimpor ikan-ikan yang sudah ada, saya tidak akan ke sana [impor ikan yang sudah ada di dalam negeri]," katanya saat rapat dengar pendapat KKP dengan Komisi IV DPR, hari ini.
 
KKP saat ini melakukan pembatasan Importisasi secara ketat, selain mengatur tata laksana importisasi ikan KKP  juga membatasi pintu masuk bagi produk perikanan dari luar negeri ke dalam wilayah negara Indonesia. 
 
Pintu masuk yang diperbolehkan oleh permerintah bagi produk hasil perikanan saat ini adalah Pelabuhan Belawan Medan, Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Emas Semarang, Tanjung Perak Surabaya, serta
Pelabuhan Soekarno Hatta Makasar. 
 
Selain kelima pintu masuk laut, pintu masuk lain yang diperkenankan adalah Pos Lintas Batas Entikong, serta seluruh pelabuhan udara internasional yang ada di Indonesia.
 
Selain mengawasi mutu produk hasil perikanan, peruntukan importasi ikan
juga dibatasi agar pasar dalam negeri tidak terganggu dengan adanya
pemenuhan bahan baku produksi bagi industri perikanan. 
 
Pembatasan importisasi yang dilakukan oleh pemerintah mencakup bagi keperluan re-ekspor, bahan baku industri pengolahan hasil perikanan kaleng dan tepung segar, bahan baku industri pengolahan pemindangan serta untuk bahan baku pengkayaan makanan tertentu. 
 
Selain untuk keperluan bahan baku industri, importasi ikan hanya diperkenankan untuk keperluan pakan atau umpan, bahan baku untuk fortifikasi serta konsumsi hotel, restoran dan pasar modern. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper