JAKARTA: Gabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor farmasi yang akan terbentuk pada tahun depan diharapkan dapat mengembangkan produk obat non-generik dan obat herbal.Ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartanto mengharapkan gabungan atau holding tersebut mempertimbangkan untuk lebih meningkatkan produksi obat non-generik karena memiliki margin penjualan yang tinggi sehingga dapat meningkatkan laba bersih.Menurutnya, hal ini penting untuk meningkatkan kontribusi BUMN farmasi kepada pendapatan negara dalam bentuk tingkat dividen yang tinggi. Akhir-akhir ini, salah satu BUMN tersebut yakni PT Indofarma (Persero) Tbk belum dapat memberikan dividen karena terkendala saldo defisit.“Penggabungan tersebut juga perlu memperhitungkan peningkatan aset yang akan dicapai,” tuturnya dalam pesan singkat kepada Bisnis hari ini.Selain itu, Airlangga berharap, PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan Indofarma mampu bekerjasama dalam penelitian dan pengembangan produk baru terutama obat herbal. Menurutnya, sumber daya alam Indonesia menyediakan bahan baku untuk obat penyakit endemik tropis.“Perlu lebih agresif untuk bekerjasama dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia,” ujarnya.Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Indofarma Ahdia Amini menargetkan perseroan akan menguasai pasar obat herbal dalam negeri pada 2014. Perseroan telah menyiapkan belanja modal tahun depan sebesar Rp90 miliar yang salah satu peruntukkannya adalah pengembangan produk obat herbal.Adapun mengenai skema yang diambil dalam penggabungan BUMN farmasi tahun depan, Airlangga mengaku pihaknya masih belum menerima rencana yang pasti dari pemerintah.(api)
Holding farmasi diharapkan masuki pasar obat nongenerik
JAKARTA: Gabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor farmasi yang akan terbentuk pada tahun depan diharapkan dapat mengembangkan produk obat non-generik dan obat herbal.Ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartanto mengharapkan gabungan atau holding
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

12 menit yang lalu
Sahid Group Bakal Operasikan Hotel Perdana di Kalsel 2026

35 menit yang lalu
Lobi Tarif, RI Bakal Dongkrak Impor dan Investasi ke AS Rp551,1 Triliun
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
