Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia tetap meminta keran ekspor rotan dibuka penuh, karena hanya delapan jenis rotan yang digunakan sebagai bahan baku industri lokal.
 
Wakil Ketua Umum Pengusaha Rotan Indonesia (APRI) Julius Hoesan mengatakan untuk jenis rotan yang digunakan di industri mebel dalam negeri, pemerintah dipersilahkan menerbitkan kebijakan tata niaga.
 
Menurutnya, paling banyak ada delapan jenis rotan yang digunakan di dalam negeri a.l. batang, lambing, manuk, tohiti, dan sega.
 
Dari jenis-jenis rotan itu, lanjutnya, yang digunakan di dalam negeri juga hanya diameter tertentu.
 
Dia mengatakan pemerintah tidak perlu menerbitkan tata niaga untuk rotan jenis lain karena tidak dibutuhkan di dalam negeri.
 
"Perlu tata niaga terhadap tujuh sampai delapan jenis rotan yang memang digunakan oleh industri mebel dalam negeri, tetapi jangan sampai pelarangan ekspor. Sementara itu, untuk rotan jenis lain yang tidak dibutuhkan di dalam negeri, untuk apa ada tata niaga?" paparnya siang ini.
 
Julius mengatakan Indonesia memiliki 300 jenis rotan, dan hanya tujuh hingga delapan jenis yang dimanfaatkan oleh industri dalam negeri, sehingga terjadi kelebihan pasokan dari sisi jenis maupun kuantitas.
 
Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa kebijakan pelarangan ekspor rotan kemungkinan tidak mencakup semua jenis rotan di Tanah Air, hanya terbatas pada jenis dan spesifikasi tertentu. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper