Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

BADUNG: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menggelar serangkaian pertemuan dan diskusi dengan para investor dan pimpinan badan investasi negara-negara anggota Asean. 
 
Ahmad Kurniadi, Deputi Bidang Kerja Sama dan Penanaman Modal BKPM, menjelaskan acara-acara pendamping Konferensi Tingkat Tinggi Asean ke-19 tersebut bertujuan untuk mendengarkan langsung pandangan pelaku usaha dan berbagi strategi menarik investasi dari para pimpinan badan penanaman modal se-Asean. 
 
Dengan demikian diharapkan institusi penanaman modal bisa berbenah memperbaiki iklim investasi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai pasar tunggal dan basis produksi sejalan dengan komitmen pembentukan komunitas ekonomi Asean 2015. 
 
"Dengan begitu akan ada masukan mereka, tidak ada MOU (nota kesepahaman). Untuk apa mengumpulkan lembaran-lembaran MoU kalau dunia usaha mau bicara langsung," ujarnya dalam jumpa pers di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali malam ini.  
 
Menurutnya, potensi ekonomi yang bisa dikembangkan di kawasan Asean cukup besar. Untuk itu, perlu dipecahkan bersama upaya mengelola potdensi-potensi tersebut engan para pelaku usaha agar memberi nilai tambah bagi perekonomian kawasan.
 
BKPM mencatat nilai investasi asing yang masuk ke kawasan Asean selama 2010 menembus rekor hingga US$75,8 miliar yang sumbernya berasal dari Uni Eropa 22%, internal Asean 16%, Jepang dan Amerika Serikat masing-masing 11%. 
 
Investasi kawasan tersebut terdistribusi ke Singapura US$35,5 miliar, Indonesia US$13,3 miliar, Malaysia US$9,1 miliar, dan Vietnam US$8 miliar. 
 
Di Indonesia sendiri, BKPM mencatat terjadi peningkatan investasi langsung oleh asing sebesar US$30,6 miliar sejak 2010 hingga kuartal III/2011. Sebanyak 30% dari nilai investasi tersebut berasal dari kawasan Asean.
 
Meski trennya positif, tetapi Ahmad Kurniadi mengakui bahwa pembebasan lahan masih menjadi masalah yang menghambat investasi di Tanah Air. Berbeda dengan sejumlah negara tetangga, di mana pemerintahnya memberikan jaminan ketersedian lahan bagi calon investor yang akan masuk. 
 
"Melalui forum-forum ini akan ada masukan-masukan yang menuntut semua pihak untuk mengevaluasi kondisi-kondisi itu agar investor lebih tertarik," tuturnya. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper