Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

BANDUNG: PT Kereta Api Indonesia tetap mengoperasionalkan tiga rangkaian kereta api yang pada awalnya direncanakan berhenti beroperasi per hari ini.
 
Vice President Public Relation PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sugeng Prijono mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima surat keputusan direksi untuk persetujuan pembatalan 3 rute tersebut.
 
“Surat keputusan dari direksi belum kami terima jadi kemungkinan besar tiga rute yang awalnya akan dibatalkan tetap beroperasi pada 1 Oktober hingga keluarnya SK tersebut,” kata Sugeng kepada Bisnis di Bandung, hari ini.
 
Awalnya, PT KAI akan menghapus operasional kereta api Harina Pagi rute Bandung-Semarang Tawang, satu jadwal pemberangkatan kereta Argo Parahyangan rute Bandung-Jakarta Gambir, dan kereta Rajawali rute Semarang Tawang-Surabaya Gubeng.     
 
PT KAI menilai tingkat okupansi pada kereta Harina Pagi selama sejak dioperasikan pada 12 Februari 2011 lalu dianggap tidak sesuai harapan, atau rata-rata sekitar 40%.
 
Alasan serupa juga melatbelakangi dihapusnya satu jadwal perjalanan kereta Argo Parahyangan di pukul 06.30 WIB dan melikuidasi kereta Rajawali.
 
Dengan begitu, saat ini kereta Argo Parahyangan hanya melayani 5 jadwal perjalanan di pagi, siang, dan sore hari.
 
Nantinya, PT KAI berencana memakai rangkaian Harina Pagi yang dilikuidasi untuk diperbantukan di rute Bandung-Jakarta Gambir yang disesuaikan dengan tingkat permintaan dan dioperasikan pada peak season.
 
Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung Bambang Setyo Prayitno menambahkan kereta Harina Pagi dan kereta Argo Parahyangan masih akan beroperasi hingga ada keputusan lanjutan.
 
“Kami masih mengoperasikan kereta Harina Pagi dan Argo Parahyangan sambil menunggu pembahasan mengenai pembatalan perjalanan ini selesai,” kata Bambang.
 
Tingkat pemesanan tiket kereta Harina Pagi untuk keberangkatan hari ini belum mencapai 20% karena masyarakat beranggapan PT KAI tidak lagi mengoperasikan kereta ini pada 1 Oktober.
 
Mengutip data PT KAI Daop 2 Bandung, hingga pukul 16.00 WIB tingkat pemesanan kelas binsis hanya 7 orang atau 17,5% dari kapasitas tersedia, sementara kelas eksekutif 28 orang (25%).
 
“Sebagian besar masyarakat tahunya kalau kereta Harina Pagi akan dihapuskan, sehingga memilih mencari alternatif moda transportasi lainnya padahal biasanya tingkat pemesanan di akhir pekan selalu tinggi,” kata Bambang.
 
Kemarin, kereta Harina Pagi memberangkatkan 107 penumpang eksekutif atau 78,10% dan 10 penumpang kelas bisnis (15,63%).
 
PT KAI Daop 2 Bandung sendiri berencana tetap membuka pemesanan tiket kereta ini dengan system in line setidaknya hingga 16 Oktober 2011, dan diharapkan pada tanggal tersebut kejelasan nasib kereta berusia 7 bulan ini bisa diketahui.
 
Berdasarkan data yang dimiliki Bisnis Indonesia, sejak dioperasikan pada 12 Februari 2011, jumlah penumpang yang diberangkatkan dari Stasiun Bandung  mencapai 829 orang atau 138 orang penumpang per bulan, sementara jumlah penumpang eksekutif mencapi 7.765 orang penumpang atau sekitar 1.294 orang per bulan.
 
Sementara itu, jumlah rata-rata penumpang yang diberangkatkan mencapai 69 penumpang bisnis per bulan, dan 49 penumpang eksekutif per bulan. (ln)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Irvan Christianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper