SURABAYA: Kalangan produsen pupuk organik skala kecil membidik sektor perkebunan sawit di luar Jawa sebagai sasaran pemasaran sarana produksi pertanian itu, meski di Jawa kini mulai memasuki musim tanam padi.Ketua Asosiasi Produsen Pupuk Kecil Menengah Indonesia (AP2KMI) Nur Sucipto mengatakan produk pupuk organik yang dihasilkan industri kecil menengah (IKM) anggota asosiasi tersebut tidak kompetitif menghadapi produk sejenis yang dihasilkan BUMN seperti PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Sriwijaya.Masalahnya, lanjut dia, harga jual eceran produk pupuk organik yang dihasilkan BUMN hanya Rp700 per kg atau harga subsidi, sedangkan produksi anggota AP2KMI di atas Rp900 per kg di tingkat pabrik di Pulau Jawa.Karena itu, kalangan produsen pupuk organik skala kecil menengah kesulitan memasarkan produk tersebut di Jawa, meski petani segera memulai penanaman padi. ”Kami tidak mungkin mampu bersaing dengan pupuk organik bersubsidi, maka kami memasarkan produk pupuk organik ke daerah yang tidak terjangkau subsidi terutama perkebunan sawit di luar Jawa,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini.AP2KMI merupakan asosiasi berskala nasional yang beranggotakan ratusan produsen pupuk organik, dan ketua asosiasi tersebut berdomisili di Sidoarjo, Jatim. Sementara itu, pemerintah memberikan subsidi harga atas produk pupuk organik yang dihasilkan BUMN yakni Rp700 per kg, untuk meningkatkan minat petani menggunakan pupuk tersebut sekaligus mengurangi dosis pupuk kimia. Langkah tersebut dilakukan untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah.Sebelumnya, Direktur Utama PT Petrokimia Gresik (Persero) Hidayat Nyakman mengatakan sosialisasi penggunakan pupuk organik perlu disosialisasikan secara gencar, karena minat petani masih rendah. Hal itu dibuktikan dengan realisasi penjualan pupuk organik Petroganik hasil BUMN tersebut pada 2010 hanya tercapai 211.000 ton atau 30% dari target sebanyak 625.000 ton.Guna memperluas penggunaan pupuk organik Petroganik, Petrokimia Gresik memperkenalkan dosis pemupukan berimbang dengan komposisi 500 kg Petroganik, urea 150 kg, phonska 300 kg dan ZA 100 kg per hektare tanaman padi.“Kami tahun ini menargetkan penjualan pupuk organik Petroganik 650.000 ton, produk tersebut kami hasilkan melalui kemitraan dengan 178 industri skala kecil menengah (IKM) di berbagai kabupaten di Pulau Jawa,” paparnya, belum lama ini.(K22/mmh)
Produsen pupuk organik incar perkebunan sawit
SURABAYA: Kalangan produsen pupuk organik skala kecil membidik sektor perkebunan sawit di luar Jawa sebagai sasaran pemasaran sarana produksi pertanian itu, meski di Jawa kini mulai memasuki musim tanam padi.Ketua Asosiasi Produsen Pupuk Kecil Menengah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

38 menit yang lalu
Alasan JP Morgan Kerek Target Harga ANTM, Kilau Emas Belum Padam
23 jam yang lalu
Historia Bisnis: Bangkitnya Saham-Saham Emiten Konglomerat
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
