Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sarulla ditenggat satu bulan lanjutkan PLTP

JAKARTA: Pemerintah memberikan waktu satu bulan kepada investor panas bumi Sarulla Operation Ltd untuk menyatakan kepastian kesanggupan melanjutkan proyek geothermalnya yang hingga kini masih terkatung-katung.Wakil Presiden Boeidono kembali melakukan

JAKARTA: Pemerintah memberikan waktu satu bulan kepada investor panas bumi Sarulla Operation Ltd untuk menyatakan kepastian kesanggupan melanjutkan proyek geothermalnya yang hingga kini masih terkatung-katung.Wakil Presiden Boeidono kembali melakukan rapat koordinasi percepatan pembangunan pembangkit listrik panas bumi tahap kedua bersama PT PLN.Dia menugaskan PT PLN untuk memutuskan kelanjutan kelanjutan proyek pembangkit listrik panas bumi (PLTP) Sarulla, Tapanuli Sumatra Utara.“Ada tim kecil yang akan merumuskan poin-poin kebijakan pemerintah mengenai kelanjutan proyek Sarulla, mengingat sudah lama teraktung-katung. Wapres memberikan tengat minggu ketiga sudah ada keputusan,” ujar Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat, hari ini.Proyek PLTP Sarulla yang terdiri atas tiga unit pembangkit berkapasitas 3x110 MW digarap oleh konsorsium sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Sarulla Operation Ltd. Perusahaan patungan ini terdiri dari PT Medco Geothermal Indonesia, Technologies AS, Kyushu Electric, dan Itochu Corporation Jepang.Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengatakan proyek pembangkit panas bumi Sarulla harus segera terlaksana, namun investornya masih belum juga merampungkan negosiasinya. Menurut Dahlan, PLN berniat mengambil alih proyek ini, namun Wapres Boediono masih memberikan kesempatan kepada investor hingga pekan ketiga September untuk memberikan kepastian.Apalagi pemerintah sudah mengeluarkan peraturan menteri keuangan (PMK) mengenai jaminan kelayakan usaha panas bumi ini. “Kendalanya dulu penjaminan pemerintah. Sekarang kan penjaminan sudah keluar. Ada masalah sejumlah perjanjian lagi, misalnya dengan Pertamina. Itu  akan kita selesaikan,” katanya.(mmh) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper