Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga benang sutra tekan perajin batik Jabar

BANDUNG: Perajin batik di Jawa Barat mengeluhkan kenaikan harga benang sutra hingga 62,5% sehingga membuat biaya produksi membengkak sekitar 20% dibandingkan dengan kondisi 2 tahun lalu.

BANDUNG: Perajin batik di Jawa Barat mengeluhkan kenaikan harga benang sutra hingga 62,5% sehingga membuat biaya produksi membengkak sekitar 20% dibandingkan dengan kondisi 2 tahun lalu.

Komaruddin Kudya, Ketua Harian Yayasan Batik Jawa Barat, mengatakan naiknya harga benang sutra akibat pasokan kokon dari China yang terganggu akibat cuaca ekstrem.

Harga benang sutra saat ini berada pada kisaran Rp650.000 per kg atau naik sebesar 62,5% dibandingkan dengan 2 tahun lalu. Karena pasokannya yang masih impor, membuat biaya produksi menjadi membengkak, katanya kepada Bisnis, hari ini.

Dia mengungkapkan permintaan pasar lokal dan ekspor terhadap kain batik sutra cukup tinggi setiap tahunnya. Dalam 1 bulan, lanjutnya, permintaan batik sutra di Jabar mencapai 3.0005.000 potong kain batik.

Kalau ada pasokan sutra dari lokal, maka harga bahan baku bisa jauh lebih murah. Sayangnya pasokan sutra lokal masih jauh dari jumlah permintaan, katanya.

Komar mengatakan sejumlah daerah di Indonesia, seperti Makassar sebenarnya memroduksi benang sutra. Namun, produksi sutra di Makassar tersebut masih terbatas, bahkan hanya bisa memenuhi permintaan untuk wilayah sekitar saja.

Perajin batik Cirebon saja membutuhkan kain sutra sepanjang 20 meter per harinya. Di Kota Udang itu terdapat 200 pembatik, artinya total kebutuhannya mencapai 400.000 meter per hari, katanya.

Perajin batik di Garut dengan merek Tulen Dodah Siti Saodah mengatakan pasokan yang tidak sebanding dengan permintaan membuat harga komoditas itu naik.

Sudah sejak awal tahun ini saya mulai fokus ke kain tenun karena pasokan sutra cukup sulit didapat, katanya. (arh)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper