Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim mengungkapkan, pendaftaran Golden Visa sudah hampir mencapai 500 orang sejak pertama kali diluncurkan pada 25 Juli lalu.
Dari hampir 500 orang yang sudah mendaftar tersebut, Silmy mengaku belum bisa memastikan berapa jumlah pendaftar yang sudah diterima oleh Imigrasi.
"Sekarang mendekati ke 500 [pendaftarannya]. Lupa datanya [yang sudah diterima pendaftarannya], setiap hari ada perubahan," ujar Silmy saat ditemui dalam acara Repnas National Conference di Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Sebelumnya, per 24 Juli 2024, Silmy mengungkapkan sebanyak 300 warga negara asing (WNA) telah mendapat Golden Visa. Dari total 300 WNA itu, pemerintah setidaknya telah mengantongi investasi senilai Rp2 triliun.
Golden Visa sendiri resmi diluncurkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir Juli 2024. Jokowi menyampaikan, pemerintah meluncurkan layanan Golden Visa untuk memberikan kemudahan bagi para WNA dalam berinvestasi dan berkarya di Indonesia.
Dia menekankan bahwa pemerintah mengincar invest while stay atau investor yang akan berinvestasi yang lebih banyak di Indonesia dan productive while stay atau para talenta global yang akan lebih produktif untuk berkarya selama menginap atau bertempat tinggal di Tanah Air.
Baca Juga
“Sehingga menarik lebih banyak good quality travelers untuk invest while stay dan productive while stay," katanya saat membuka peluncuran program Golden Visa di Grand Ballroom, The Ritz Carlton Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Pemegang Golden Visa dapat memiliki izin tinggal di Indonesia selama lima hingga 10 tahun dengan persyaratan jumlah investasi tertentu. Setidaknya ada dua skema pemberian Golden Visa.
Pertama, yaitu perorangan dengan minimal investasi US$350.000. Kedua, kategori korporasi/perusahaan dengan minimal penyuntikan modal US$25 juta.
Sementara itu, sejumlah tokoh ternama dunia atau global talent diketahui telah mendapatkan Golden Visa tersebut. Para global talent itu di antaranya Pelatih Tim Nasional Shin Tae-yong, CEO OpenAI Sam Altman, dan salah satu petinggi PT Boeing Indonesia.