Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) menyebut telah mengangkut lebih dari 19,9 juta penumpang sepanjang 2023.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, Garuda Indonesia Group berhasil mencatatkan pertumbuhan jumlah angkutan penumpang hingga 34% pada 2023. Dia mengatakan, Grup Garuda mengakut sebanyak 19.970.024 penumpang dibandingkan pada periode sebelumnya 14.848.195 penumpang.
“Dalam capaian tersebut, Garuda Indonesia berhasil mengangkut penumpang sebanyak 8.291.094 dan Citilink sebanyak 11.678.930 penumpang,” jelas Irfan dalam keterangan resminya, Senin (1/4/2024).
Irfan melanjutkan, Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan tingkat utilisasi armada pada 2023 lalu. Utilisasi armada GIAA tercatat naik menjadi 07:55 jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 06:46.
Konsistensi pertumbuhan indikator aspek operasional tersebut juga terefleksikan melalui jumlah frekuensi penerbangan Garuda Indonesia Group yang dilayani sepanjang 2023 yakni sebesar 145.500 tumbuh sekitar 38% jika dibandingkan dengan 2022.
Pertumbuhan kinerja operasional tersebut turut berkontribusi pada kenaikan pendapatan usaha konsolidasi pada 2023 lalu. Irfan menuturkan, pendapatan GIAA pada 2023 lalu mencapau US$2,94 miliar, atau tumbuh sekitar 40% dibandingkan periode 2022 lalu yaitu US$2,1 miliar. Hal ini merupakan salah satu indikator langkah penyehatan kinerja usaha yang terus berjalan on the track.
Baca Juga
Pendapatan usaha didorong dari pendapatan penerbangan berjadwal yang naik 41% yoy menjadi US$2,37 miliar dari sebelumnya US$1,68 miliar. Irfan menuturkan, hal ini sejalan dengan kenaikan pergerakan masyarakat yang menggunakan transportasi udara pascapandemi terus bergerak mendekati situasi sebelum pandemi.
Sementara itu, pendapatan pada sektor penerbangan berjadwal penumpang tumbuh 52% dari tahun sebelumnya menjadi US$2,21 miliar.
Selaras dengan penerbangan berjadwal, pendapatan penerbangan tidak berjadwal juga mencatat pertumbuhan hingga 65% atau sebesar US$288,03 juta dari tahun sebelumnya yaitu US$174,81 juta. Irfan menuturkan, pendapatan penerbangan haji pada 2023 menyumbang kenaikan signifikan hingga 145% menjadi US$235,17 juta dibandingkan tahun sebelumnya yaitu US$92,48 juta.
Kemudian, pendapatan lain-lain turut naik 15% dari kinerja 2022 menjadi US$270,58 juta.
Adapun, pada tahun ini, perseroan akan fokus mengoptimalkan pendapatan usaha melalui sejumlah upaya. Irfan menuturkan, Garuda Indonesia menargetkan penguatan armada dengan penambahan 8 armada pesawat.
Secara terperinci, penambahan pesawat terdiri atas 4 narrow body jenis Boeing 737-800NG, kemudian 2 unit pesawat jenis Boeing 777-300ER dan 2 unit Airbus 330-300. Armada tersebut akan datang secara bertahap di sepanjang 2024 untuk memaksimalkan tingkat keterisian penumpang serta mendukung perluasan jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.
“Dengan adanya proyeksi penambahan pesawat tersebut, Garuda Indonesia sebagai mainbrand diperkirakan dapat mengoperasikan hingga 80 pesawat pada akhir tahun 2024,” pungkasnya.