Bisnis.com, JAKARTA — Banyak yang sepakat bahwa dalam perang dagang, yang menang jadi arang, yang kalah jadi abu. Selain pertumbuhan ekonomi taruhannya, risiko pada perdagangan dunia kini juga semakin meningkat dengan adanya proteksionisme negara-negara.
Survei terbaru Bloomberg Markets Live Pulse, diantaranya menyimpulkan hal tersebut. Hampir empat perlima dari 320 responden mengatakan bahwa perubahan ke arah kebijakan proteksionis, seperti sanksi, pengendalian ekspor dan subsidi, menimbulkan risiko terhadap pertumbuhan ekonomi, karena perusahaan berupaya membuat jalur pasokan mereka lebih aman dan lebih pendek.