Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat audit Amerika Serikat (AS) memulai putaran baru inspeksi terhadap perusahaan China yang terdaftar di New York dalam beberapa pekan terakhir.
Mengutip Bloomberg, Jumat (7/7/2023) Dewan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik mengirim tim ke Hong Kong pada Juni 2023 untuk meninjau laporan audit pada 2022 dari beberapa saham China paling terkenal yang terdaftar di AS
Sebagaimana diketahui, sekitar selusin perusahaan China yang diperiksa kali ini, contohnya seperti Tencent Music Entertainment Group, Didi Global Inc., dan NetEase Inc. Sumber Bloomberg mengatakan bahwa batch yang diperiksa kali ini lebih besar dari putaran perdana pada kuartal III/2022.
Kemudian, berbeda dengan pemeriksaan pertama pada 2022, para auditor sangat waspada untuk memberikan detail sebanyak mungkin setelah Badan pengawas akuntansi perusahaan publik (PCAOB) mengeluarkan laporan ‘pedas’ mengenai temuan-temuan kekurangan.
Sebagaimana diketahui, pemeriksaan ini merupakan bagian dari kesepakatan yang ditandatangani tahun lalu, ketika AS dan China meningkatkan perang dagangnya, yang saling berbalas terkait teknologi seperti AI hingga manufaktur chip.
Tak hanya itu, saat ini Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga mengunjungi China untuk mencari area kesepahaman dalam ekonomi dan membuka saluran komunikasi.
Namun, risiko perusahaan China ‘diusir’ dari bursa saham AS juga telah berkurang sejak diaudit tahun lalu. China juga telah berupaya mendorong penawaran saham asing.
Walaupun biaya regulasi meningkat dan adanya ketegangan geopolitik, setidaknya 16 perusahaan dari China telah melakukan debut di pasar modal AS tahun ini, dengan mengumpulkan total US$460 juta atau setara dengan Rp6,9 triliun
Sebagaimana diketahui, hanya dua perusahaan yakni Hesai Group, penyedia teknologi sensor, dan Quantasing Group Ltd., penyedia pendidikan online, yang diaudit oleh perusahaan auditor Big Four. Kemudian perusahaan lain menggunakan auditor yang lebih kecil.