Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Investasi Energi hingga Utang Minyak Goreng

Berita tentang energi bersih terbarukan serta isu ekonomi bisnis lainnyatersaji secara analitik dan lebih mendalam di BisnisIndonesia.id.
Ilustrasi-Canva
Ilustrasi-Canva

Bisnis, JAKARTA—Masih minimnya pengembangan dan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi pembangkit listrik di Indonesia tak menyurutkan keinginan pemerintah untuk terus meningkatkan investasi pada energi bersih tersebut.

Berita tentang energi bersih terbarukan serta isu ekonomi bisnis lainnyatersaji secara analitik dan lebih mendalam di BisnisIndonesia.id.

Berikut lima berita pilihan dalam Top 5 News BisnisIndonesia.id:

1. Menguatkan Investasi Panas Bumi Sebagai Tulang Punggung Energi

Masih minimnya pengembangan dan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi pembangkit listrik di Indonesia tak menyurutkan keinginan pemerintah untuk terus meningkatkan investasi pada energi bersih tersebut.

Berbagai upaya dan strategi dilakukan untuk mempercantik investasi panas bumi agar investor tertarik pada sektor tersebut. Terlebih, panas bumi bisa menjadi baseload untuk pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) sekaligus sebagai tulang punggung energi nasional.

Saat ini, pemanfaatan energi panas bumi telah menjadi kebijakan jangka panjang pemerintah untuk menekan emisi karbon. Panas bumi juga masuk ke dalam jajaran EBT untuk mengurangi gas rumah kaca.

Tak hanya itu, pemerintah menggelontorkan sejumlah insentif untuk mempercepat investasi pada industri berbasis energi hijau tersebut. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) setidaknya menyiapkan insentif dan sinergi badan usaha milik negara atau BUMN untuk mempercepat pemanfaatan panas bumi di dalam negeri.

2. Daya Ungkit Komoditas Emas Lebih Agresif Lanjut Reli

omoditas emas membutuhkan lebih banyak penurunan suku bunga untuk harga yang lebih agresif dan melanjutkan reli. Kali ini, peluang penguatan terdorong oleh ekspektasi pelonggaran pengetatan moneter Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed dan data baru ekonomi China.

Sejumlah analis juga menilai emas dapat mencoba mencapai rekor tertinggi, mengingat kekhawatiran ekonomi yang terus menerus muncul, termasuk potensi gagal bayar jika plafon utang AS tidak dinaikkan. 

Tim Analis Monex Investindo Futures menilai harga emas akan bergerak naik di tengah outlook melemahnya dolar AS yang dipicu spekulasi The Fed akan menjeda siklus kenaikan suku bunga. Komoditas logam mulia juga terdorong permintaan aset safe haven di balik ketidakpastian isu plafon utang AS. 

“Emas berpeluang dibeli selama bergerak di atas level support di US$2.025 per troy ounce, karena berpotensi bergerak naik membidik resistance terdekat di US$2.038 per troy ounce,” tulis Monex, Kamis (11/5/2023). 

Apabila emas bergerak turun hingga tembus ke bawah level US$2.025 per troy ounce, emas berpeluang dijual lantaran berpotensi turun lebih lanjut menguji support selanjutnya pada level US$2.018 per troy ounce.

3. Mengungkit Potensi Kawasan Industri di Patimban Kian Prospektif

Kawasan industri di Patimban, Subang, Jawa Barat rupanya memiliki potensi yang prospektif bagi investor. Pasalnya, kawasan industri ini terintegrasi dengan jalur kereta api Subang – Patimban, pelabuhan dan jalan tol Patimban. 

Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 Kilometer (Km) dan terdiri dari 5 seksi yang pembangunannya akan dilaksanakan bersama-sama oleh Pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Pembangunan seksi 1 Junction Cipendeuy – Simpang Susun (SS) Cipendeuy dan seksi 2 SS Cipendeuy – SS Pasir Bungur dengan total sepanjang 14,11 Km akan dikerjakan oleh PT Jasamarga Akses Patimban. Sementara itu untuk pembangunan seksi 3 SS Pasir Bungur – SS Tambak Dahan, seksi 4 SS Tambak Dahan – SS Pusakanegara dan seksi 5 SS Pusakanegara – Patimban dengan total sepanjang 22,94 Km akan dikerjakan oleh Pemerintah.

Adapun kawasan industri yang akan dibangun di dekat Patimban ini yakni Subang Smartpolitan yang telah menjadi bagian dari proyek strategis nasional. 

Merujuk Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan sejumlah proyek tercatat bersinggungan dengan pembangunan kawasan industri Subang Smartpolitan, seperti pembangunan akses Tol Cikampek – Palimanan (Subang KM 89 Patimban), pembangunan rel kereta api Subang – Patimban, pembangunan rumah susun pekerja Subang Smartpolitan, pembangunan pusat pendidikan vokasi/pelatihan vokasi, pembangunan rumah sakit Cipeundeuy tipe A, dan pengembangan kawasan industri Subang Smartpolitan. 

4. Beban Emiten Batu Bara demi Kontribusi pada Negara

Peningkatan pesat beban royalti pada awal tahun ini telah menekan kinerja keuangan emiten baru bara. Ini tentu meningkatkan kontribusi emiten batu bara pada pendapatan negara, tetapi juga turut mempengaruhi keberlangsungan tingkat pertumbuhan laba mereka.

Berdasarkan pantauan Bisnis, beberapa emiten batu bara mencatatkan peningkatan royalti hingga lebih dari 100 persen dalam pos beban pokok pendapatannya. Emiten-emiten tersebut adalah TOBA, BYAN, ADRO, dan INDY.

TOBA misalnya, mengalami peningkatan royalti sebesar 175,99 persen, naik menjadi US$84,2 juta, dari US$30,5 juta secara tahunan. Sementara itu, BYAN mengalami peningkatan beban royalti 263,73 persen menjadi US$143,07 juta secara tahunan.

Emiten lain yang juga mengalami kenaikan beban royalti adalah ADRO yang naik 227,17 persen menjadi US$486,2 juta, dan INDY yang meningkat 183,7 persen menjadi US$251 juta di kuartal I/2023.

Head of Research Surya Fajar Sekuritas, Raphon Prima, mengatakan bahwa peningkatan beban royalti batu bara di kuartal I/2023 merupakan imbas dari kebijakan Presiden Joko Widodo yang membuat tarif progresif royalti berdasarkan harga batu bara.

"Jadi, pada periode kuartal I/2023 kebijakan ini masih berlaku, sedangkan pada kuartal I/2022 kebijakan ini belum berlaku," kata Raphon, dihubungi Rabu (10/5/2023).

5. Hasil Pertemuan Lanjutan Kemendag-Pengusaha soal Utang Migor

Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah melakukan pertemuan dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan produsen minyak goreng atau migor pada hari ini, Kamis (11/5/2023).

Pertemuan tersebut membahas mengenai tuntutan Aprindo kepada Kemendag agar segera melunasi utang selisih pembayaran minyak goreng (rafaksi minyak goreng) sebesar Rp344 miliar.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengungkapkan pertemuan tersebut melanjutkan pertemuan pada pekan lalu terkait rafaksi minyak goreng. Roy menuturkan, pertemuan itu juga dihadiri oleh produsen minyak goreng yang selama ini cenderung diam.

“Hari ini kami dipertemukan dengan Kementerian Perdagangan dengan produsen minyak goreng. Pembicaraan awal dari pukul setengah 10 tadi sampai siang ini. Kami meminta agar kami difasilitasi juga melakukan pertemuan dengan produsen minyak goreng, karena perjuangan ini perjuangan bersama karena selama ini produsen tidak bersuara atau ber-statement terkait rafaksi minyak goreng,” ujar Roy kepada awak media, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : BisnisIndonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper