Bisnis.com, JAKARTA – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Regional DKI Jakarta sampai dengan 31 Maret 2023 mengalami surplus sebesar Rp291,99 triliun triliun atau 38,61 persen dari target sepanjang tahun 2023.
Kantor Wilayah Direktorat Perbendaharaan Kementerian Keuangan lingkup DKI Jakarta mencatat surplus terjadi karena pendapatan dan hibah APBN Regional Jakarta mencapai Rp392,76 triliun atau 28,85 persen dari target.
Sementara itu, pagu belanja APBN Regional DKI Jakarta mencatatkan realisasi sebesar Rp100,77 triliun atau mencapai 16,65 persen dari pagu yang telah ditetapkan.
Pelaksana Tugas Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta Sugiyarto juga memaparkan bahwa inflasi pada Maret 2023 mencapai 0,36 persen secara bulanan, lalu 0,64 persen sepanjang tahun berjalan, dan 4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Pendapatan negara seperti yang saya sampaikan, tumbuh hampir di semua komponen, belanja negara juga terus dioptimalkan untuk mendukung peran APBN dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat,” ujar Sugiyarto dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (19/4/2023).
Dia memerinci penerimaan APBN DKI Jakarta hingga 31 Maret 2023 yang telah mencapai Rp392,76 triliun mengalami pertumbuhan sebesar 26,50 persen yoy. Hal ini didukung oleh terakselerasinya hampir seluruh komponen penerimaan.
Baca Juga
Kinerja penerimaan APBN DKI Jakarta, antara lain, didorong oleh aktivitas ekonomi yang terus meningkat pada kuartal I/2023, kenaikan tingkat konsumsi rumah tangga dan industri, kenaikan volume perdagangan jelang Ramadan, serta nilai impor dari komoditas utama.
Selain itu, kinerja belanja tumbuh APBN DKI Jakarta yang terealisasi Rp100,77 triliun membukukan peningkatan 6,31 persen secara tahunan.
Realisasi belanja kementerian/lembaga mencapai Rp97,07 triliun, utamanya untuk pembayaran belanja modal satker Polri, belanja bantuan sosial satker Kemendikbud, dan dana bantuan operasional sekolah Satker Kementerian Agama dengan nilai total lebih dari Rp4 triliun.