Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv
Pakaian thrifting - Istimewa
Lihat Foto
Premium

Fenomena Thrifting, dari Eropa dan Kini Dijegal di Indonesia

Thrifting berakar dari Revolusi Industri dan jadi solusi dari dampak buruk fast fashion. Namun, popularitasnya justru jadi ancaman industri garmen Tanah Air.
M. Taufikul Basari, Widya Islamiati, Lukman Nur Hakim
M. Taufikul Basari, Widya Islamiati, Lukman Nur Hakim - Bisnis.com
14 Maret 2023 | 18:40 WIB

Bisnis.com, JAKARTA — Bisnis pakaian 'layak-bekas' atau thrift kian populer beberapa tahun terakhir, meski fenomenanya sudah ada sejak lama. Kian menjamurnya bisnis barang thrift ini ternyata jadi gangguan buat eksistensi industri garmen di Tanah Air.

Thrift atau aktivitas thrifting sendiri sudah ada sejak lama. Sebelum di-branding sebagai thrift, di beberapa daerah di Jawa dikenal istilah-istilah ‘awul-awul’ sedangkan di Pontianak disebut ‘lelong’. 

Istilah 'lelong' berasal dari kata lelang yang diucapkan menggunakan dialek Sarawak Malaysia. Ada juga istilah ‘leker’ atau lelong keren yang masih dipakai oleh masyarakat Pontianak hingga kini.

banner premium

Silakan masuk/daftar untuk melanjutkan membaca Konten Premium

Dan nikmati GRATIS AKSES 3 artikel konten Premium!

Masuk / Daftar
Berbagai metode pembayaran yang dapat Anda pilih:
  • visa
  • mastercard
  • amex
  • JCB
  • QRIS
  • gopay
  • bank transfer
  • ovo
  • dana
Berlangganan Sekarang
back to top To top