Bisnis.com, JAKARTA – Rencana Kementerian Perhubungan menerapkan tarif KRL Jabodetabek bagi kalangan mampu atau orang kaya dinilai kontradiktif dengan sikap pemerintah yang memberi insentif terhadap pengguna kendaraan listrik.
Berita tentang tarif KRL bagi kalangan orang kaya merupakan bagian berita lain yang disajikan Bisnisindonesia.id secara lebih analitis dan mendalam. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.
Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Senin (2/1/2023):
1. Tarif KRL ‘Si Kaya’ Di Tengah Insentif Jumbo Kendaraan Listrik
Arah kebijakan pemerintah dipertanyakan seiring dengan penetapan tarif KRL bagi orang kaya. Padahal dalam waktu hampir bersamaan, Kementerian Perindustrian menyatakan bakal memberi insentif senilai Rp80 juta bagi pembeli mobil listrik.
Sinyal penetapan harga berbeda antara kelas bawah dan kelas atas diutarakan langsung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi belum lama ini.
Budi Karya menyatakan pada 2023, subsidi Public Service Obligation (PSO) tarif KRL akan lebih diutamakan bagi masyarakat miskin. Langkah ini dinilai sejalan dengan anjuran Presiden agar subsidi diberikan tepat sasaran.
2. Rontok Saham Bank Digital dan Anjloknya Kekayaan Jerry NG dan CT
Saham dua bank digital besar, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) masuk dalam kelompok saham dengan kinerja yang lesu sepanjang 2022 lalu. Pelemahan ini menjadikan kekayaan Jerry Ng dan Chairul Tanjung ikut merosot.
Seperti diketahui, Jerry Ng merupakan pemilik ARTO, sedangkan Chairul Tanjung mengendalikan BBHI. Sepanjang tahun berjalan 2022, saham kedua bank ini melemah dengan sangat signifikan.
Berdasarkan data RTI Business, harga saham ARTO pada penutupan akhir tahun perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/12/2022) menguat 5,98 persen dan terparkir di level Rp3.720. Namun, harga saham ARTO nyatanya anjlok 76,75 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ YtD).
Harga saham ARTO sempat mencapai level tertinggi Rp19.000 pada Januari 2022. Kemudian, harga terendah ARTO berada di level Rp3.300 pada Desember 2022.
3. Gemerlap Properti Singapura Bagi Kaum Jetset
Properti Singapura telah menjadi magnet bagi orang tajir dari seluruh dunia. Di tengah lesunya properti di Asia, negeri Singa Putih ini menjadi destinasi teratas bagi para investor global.
Singapura sudah terkenal menjadi hub bagi pebisnis Asia. Tak heran, salah satu pendiri Google, Sergey Brin, pendiri Bridgewater Associates Ray Dalio, hingga orang terkaya India dan pemilik Reliance Industries Mukesh Ambani telah memarkirkan duitnya di negara ini.
Para miliarder ini telah rampung membangun family office, yaitu sebuah kantor untuk pengelolaan kekayaan seperti berinvestasi dan transfer harta keluarga.
Dilansir South China Morning Post (SCMP) pada Kamis (15/12/2022), orang Tiongkok menjadi etnis terbesar di Singapura, yakni sekitar 4 juta orang dan Mandarin menjadi bahasa yang paling banyak digunakan.
4. Siasat Bank Kecil Dalam Bayang-Bayang Pengetatan Likuiditas
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan bahwa likuiditas akan menjadi tantangan bagi industri perbankan pada 2023. Kondisi ini bakal sangat memberatkan bagi kalangan bank kecil. Mau tidak mau, strategi yang matang pun harus segera dipersiapkan.
Tantangan likuditas bakal terjadi seiring dengan pertumbuhan kredit yang kini cenderung lebih tinggi ketimbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
Di sisi lain, sinyal ketidakpastian ekonomi membuka ruang bagi peningkatan kredit bermasalah, yang akhirnya mengganggu arus kas bank dan berimbas pada ketatnya likuiditas.
Berdasarkan data LPS, sejak awal 2022 hingga Agustus lalu, loan to deposit ratio (LDR) bank tercatat mengalami kenaikan secara bertahap. Desember 2021, misalnya, LDR bank berada di level 77,13 persen. Angka itu kemudian merangkak naik hingga mencapai 81,43 persen per Juli 2022.
5. Produksi Global Mitsubishi Berkontraksi, Indonesia Ekspansi
Mitsubishi Motors mengalami penurunan produksi globalnya sepanjang tahun ini hingga November. Mesti tak lagi merakit L300, pabrik di Indonesia mampu mencatatkan performa positif di saat kinerja pabrik di Jepang dan pabrik di luar negeri lainnya melambat.
Mitsubishi Motors, pabrikan mobil yang berkantor pusat di Tokyo, sepanjang Januari-November 2022 mencatatkan penurunan sekitar 3,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 925.599 unit.
Dalam laporannya, pabrik di Jepang mengontribusi 43 persen terhadap total produksi Mitsubishi. Pada periode Januari-November 2022, produksi Mitsubishi Motors di Jepang turun 4,2 persen menjadi 396.671 unit. Produksi di luar Jepang juga turun, yakni 3,2 persen menjadi 528.928 unit.
Performa global Mitsubishi Motors tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Hal ini melihat penjualan pada November 2022 yang menunjukkan penurunan lebih tajam.